JAKARTA - Menjelang pemilukada Juli mendatang, para
pedagang pasar akhirnya meresmikan dukungannya pada pasangan calon
gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid-Didik J.
Rachbini.
Hal tersebut dibuktikan dengan penandatanganan nota
kesepakatan antara pasangan calon gubernur nomor urut 4 tersebut dengan
Federasi Organisasi Pedagang Pasar Indonesia (FOPPI).
Acara
penandatanganan nota kesepakatan berlangsung di kediaman Dewan Pembina
FOPPI, KH Salahuddin Wahid atau yang akrab disapa Gus Sholah, di Jalan
Bangka Raya, Jakarta Selatan, Rabu (13/6/2012).
Acara tersebut
juga dihadiri Sujianto dan Sutama, selaku presiden dan wakil presiden
FOPPI. Turut hadir pula Irfan Melayu selaku penasehat hukum FOPPI serta
puluhan pedagang pasar tradisional.
Pada kesempatan tersebut, Gus
Sholah menyampaikan, momen dukungan ini akan menjadi pertemuan
bersejarah. Sebab upaya untuk memperjuangkan nasib pedagang pasar sudah
pernah dilakukan sebelumnya, namun belum mencapai harapan.
"Perjuangan
dalam membangun pasar dilakukan oleh para pedagang, tapi setelah pasar
besar, pedagangnya malah digusur," ungkap Gus Sholah, yang juga pengasuh
Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur dalam rilis yang
dikirimkan tim pemenangan Hidayat-Didik kepada okezone.
Menurut
Gus Sholah, apa yang sedang diperjuangkan bukan dalam rangka mengejar
kekuasaan, melainkan untuk memperjuangkan aspirasi pedagang.
Menanggapi
dukungan para pedagang, Hidayat Nurwahid menyampaikan rasa terima
kasihnya. "Kita akan berjuang menyejahterakan rakyat. Pedagang adalah
bagian dari yang akan disejahterakan itu," ujar Hidayat.
Mantan
ketua MPR ini juga mengatakan, dalam berjuang diperlukan kerjasama,
karena dalam sistem demokrasi, satu suara rakyat jelata sama dengan satu
suara pejabat. "Mau pejabat atau rakyat biasa, suaranya cuma satu"
tukas Hidayat.
Pedagang Siap Menangkan Hidayat-Didik
Sedangkan
Presiden FOPPI, Sujianto, menjelaskan saat ini peran kaum kapitalis
diibaratkan sebagai bentuk penjajahan gaya baru. "Perselingkuhan
penguasa dengan oknum hanya menyisakan penindasan terhadap rakyat,"
tandasnya.
Oleh sebab itu, Sujianto mengajak semua pedagang untuk
tidak saja mencoblos Hidayat saat pemilukada mendatang, melainkan juga
ikut memenangkan pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
tersebut.
"Nasib ada pada kaki kita sendiri. Selama ini kita diinjak dan saat ini kita harus bangkit," tegas Sujianto.
Sumber: Okezone.Com
jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar