Kasus kekerasan berbasis gender di Sukoharjo mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 ada 40 kasus, sedangkan tahun 2010 mencapai 44 kasus. Faktor penyebab peningkatan tersebut dikarenakan adanya kemajuan teknologi.
Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana, Susi Purnama Diah mengatakan kasus kekerasan setiap tahunya terus meningkat. Banyaknya peningkatan kasus ini dipengaruhi banyak faktor di antaranya faktor ekonomi, pendapatan per kapita, sosial, perubahan pola perilaku masyarakat dan kemajuan teknologi.
Menurut dia, kekerasan berbasis gender masih di dominasi oleh anak-anak dengan jumlah total mencapai 24 kasus. Kemudian, dari rincian kasus di tahun 2010 Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) sebanyak 18 kasus, seksual 22, penelantaran dua dan mengalami psikis tidak ada. “Kekerasan seksual mendominasi sebanyak 22 kasus. Hal tersebut disebabkan karena kemajuan teknologi seperti adanya televisi, internet dan ponsel,” Diah saat ditemui di kompleks DPRD, Senin (18/4).
Dikatakan Dia, sebenarnya jumlah kekerasan berbasis gender masih banyak terjadi, namun karena banyak yang tidak dilaporkan. Hal tersebut membuat dinas tidak bisa melakukan pendataan dan perlindungan dengan para korban. “Salah satu penyebab para korban tidak lapor karena adat istiadat atau istri patuh dengan suami,” tandasnya.
Diah mengatakan dari banyaknya pelaku kekerasan didominasi suami sebanyak 18 kasus dan teman atau pacar dengan jumlah 16 kasus.
Sumber: Joglosemar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar