jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 18 April 2011

[Liputan KOMPAS Milad PKS] PKS Hadapi Tantangan


KOMPAS cetak edisi Senin (18/4) menulis: lebih dari 300.000 kader Partai Keadilan Sejahtera memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. (FOTO dari koran KOMPAS)

Jakarta, Kompas. Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan, fitnah dan jebakan yang ditujukan kepada partainya sudah mulai dipasang. Gelombang serangan itu tidak akan berakhir dalam waktu singkat, tetapi bakal terus berlanjut hingga tahun 2014.

”Fitnah dan jebakan mulai dipasang dan akan berlanjut hingga tahun 2014. Maka, rapatkan barisan, kokohkan pegangan kita pada nilai yang telah kita perjuangkan selama ini,”
ujar Luthfi, Minggu (17/4) di hadapan lebih dari 300.000 kader Partai Keadilan Sejahtera di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

PKS, yang semula bernama Partai Keadilan, merayakan hari ulang tahun ke-13 di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Ratusan ribu kader PKS dari segenap penjuru Tanah Air memadati stadion. Ratusan bus berukuran besar parkir di jalan-jalan raya di dekat Kompleks Gelora Bung Karno, mulai Jalan Asia Afrika hingga Jembatan Semanggi.

Selain sejumlah duta besar negara sahabat, seperti Inggris dan Turki, perayaan ulang tahun atau milad PKS juga dihadiri Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Di tengah ancaman gelombang fitnah dan jebakan yang mulai menerpa, Luthfi mengajak para kader PKS untuk tidak lari menghindar. Sebaliknya, tantangan tersebut perlu dihadapi dengan sebaik mungkin. Sistem kaderisasi yang mapan yang dimiliki PKS membuat turbulensi semacam itu justru mematangkan kader yang makin solid.


”Haruskah para kader menghindarinya atau menjauhinya? Tidak. Kita tidak menghindar. Justru kita akan menikmati tantangan, gangguan, dan ancaman tersebut,” teriak Luthfi di bawah terik sinar matahari.


Sumber tulisan + foto: KOMPAS cetak (18/4/11)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar