"Setelah Setgab terbentuk, muncul kekeliruan dan komplikasi yg luas karena SBY seperti mau lepas tangan dr KOALISI. Bahkan banyak kecurigaan bahwa Setgab adalah hasil komunikasi SBY dan Ical (pasca dikalahkannya JK oleh keduanya pd pilpres)"
--Fahri Hamzah--
Di sela-sela kesibukannya mengikuti Mukernas PKS di Yogyakarta, Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah menyempatkan diri untuk mengisi Kulwit alias kuliah di twitter yang kali ini akan membeber seputar "KOALISI" yang memang lagi panas-panasnya. Selamat menyimak:
1. Jam 12:45:35 AM (saya baru free) sy twitt soal #KOALISI beberapa dulu.
2. Scott Mainwaring yg menyebut bahwa kombinasi presidensialisme + multipartisme itu rumit distabilkan
3. Ok rumit tapi bukan berarti tdk bisa. Karena kerumitan itu memang kita ciptakan: kita trauma dgn parlementer + pembatasan
4.Di antaranya karena aturan #KOALISI yg tidak ada dalam Konstitusi dan uu apapun di Indonesia maka PKS berinisiatif membuat piagam
(Piagam Koalisi antara PKS dan PD silahkan baca disini)
5.Apapun, inisiatif ini untuk menyusun rujukan dalam #KOALISI itu sebuah terobosan. Tapi kan tdk kuat. (bersambung)
6. Kita lnjutkan soal #KOALISI yg sy anggap tdk ada dasar-nya tapi ada itikad PKS untuk mengatur-nya dalam "piagam"
7.Dalam piagam #KOALISI telah diatur betul bahwa hak prerogatif presiden tdk boleh dikurangi sedikitpun.
8.Tapi Dalam piagam #KOALISI diatur tujuan mulia dari koalisi agar tidak terjebak kepada "asal bagi2 kue kekuasaan".
9.Piagam #KOALISI juga mengatur mekanisme komunikasi agar lancar, terutama siapa yg memimpin #KOALISI ? Ical atau SBY?
10.Setelah Setgab terbentuk, muncul kekeliruan dan komplikasi yg luas karena SBY seperti mau lepas tangan dr #KOALISI
11. Bahkan banyak kecurigaan bahwa Setgab adalah hasil komunikasi SBY dan Ical (pasca dikalahkannya JK oleh keduanya)
12.Logika sederhana, jika Golkar melawan SBY dalam pilpres, layakkah ia memimpin Setgab? Argumen ini tdk pernah dibicarakan #KOALISI
13.Tapi sudahlah, sekarang Setgab yg sejak awal menyimpan masalah "sebagai wujud #KOALISI" itu terbukti gagal menyatukan. Salah siapa?
14.Ada akar dari kesalahan ini yg lama2 orang akan tahu. Akar dari semua hirukpikuk yg tak perlu ini akan terbongkar. Ada kepalsuan.
15.Jika saya baca ulang piagam #KOALISI yg dittd oleh PKS dan PD memang terlalu ideal. Sebuah kerja terobosan akan segera digelar.
(Piagam Koalisi antara PKS dan PD silahkan baca disini-red)
16.Komunikasi sebagai kunci dibuat dalam 3 wilayah (parpol, parlemen, kabinet). Jika berjalan pemerintahan #KOALISI pasti solid.
17.PKS-lah yg menggagas konsep ini sejak awal sehingga PD memang lebih banyak setuju. Tapi memang rupanya banyak masalah.
18.PKS tentu juga ingin membicarakannya tetapi memang memerlukan tingkat kedewasaan tertentu. Dan dewasa adalah kunci #KOALISI bkn kuasa.
19.Sekarang, kedewasaan #KOALISI harus diupayakan sampai ujung. Sebab hadirnya pemerintahan yg kuat sedang kita butuhkan.
20. Tetapi terpulang kepada pemimpin #KOALISI-nya (siapa ya??) apakah mau kuat atau lemah. Bagi PKS nothing to lose!
21.Penegasan ketua majelis syuro #UstadzHilmi bahwa #KOALISI bercita2 membangun kemajuan bangsa dan bukan bagi2 kuasa itu penting.
22.Sebagian elit #KOALISI merasa bahwa karena sudah di kasi jabatan di #Kabinet maka harus diam menerima keputusan(ini transaksional sekali).
23.Buat PKS, karena jabatan itu amanah, maka amanah juga ada di luar kekuasaan. Jadi persepsi transaksional itu perlu dibongkar dr #KOALISI
24.Amanah dalam kekuasaan itu PKS terima sebagai konsekwensi dari kontrak awal karena PKS adalah partai pengusung SBY.
25.Karena itu, tidak pernah terpikir oleh PKS bahwa 4 kursi menteri itu adalah "hadiah" tetapi amanah #KOALISI yg profesional&harus sukses.
26.Itu sebabnya PKS me-nonaktifkan semua menteri dari struktur agar komunikasi SBY dengan mereka profesional.
27.Mentradisikan profesionalisme kabinet itu penting supaya jgn setiap keributan di DPR (yg memang tempat ribut) menganggu kabinet.
28.Tapi, PD malah memakai ancaman reshuffle sebagai senjata. Setiap ada keributan di DPR dia bilang "mau reshuffle!".
29.Kita lihat saja apa yg akan terjadi. Dlm mukernas ini, PKS tidak membahas soal #KOALISI karena tema kami "bekerja untuk Indonesi".
30.SBY harusnya biarkan orang sibuk. Biarlah DPR sibuk berdebat, Kabinet dan pemda sibuk bekerja dan penegak hukum sibuk mengawasi.
"Negeri ini dirusak oleh 2 tipe orang: pemikir yg tak kerja & pekerja yg tak mikir"
Sumber: PKS Piyungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar