jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 13 Juli 2010

Tifatul Sembiring, Yang Telat Hanya Satu Program Kok

WAWANCARA

Kementerian Komunikasi dan Informatika merupakan salah satu yang mendapatkan rapor merah dari Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

“Rapor paling merah di anta­ra­nya adalah Bakorsurtanal, BN­PB, Kominfo, PU dan Ke­men­­kum HAM,” kata Ketua Kun­toro Mangkusobroto usai me­­­­ma­par­kan hasil evaluasi UKP4 da­lam rapat kabinet pa­ripurna di Kantor Presiden, Jakarta, beberapa wak­tu lalu.

Kuntoro menjelaskan, ada se­perempat menteri dari 45 ke­men­­terian mengecewakan. Ke­men­te­ri­an itu gagal melak­sa­na­kan lebih dari 50 persen sub­ren­cana aksi­nya dalam 6 bulan se­jak pener­bit­an Inpres No I Ta­hun 2010 pada Februari silam.

Hasil penilaian UKP4 men­jadi bola panas. Partai Golkar, melalui fungsionarisnya, Priyo Bu­di San­toso mengusulkan re­shuf­fle kabinet kepada menteri-men­teri yang tidak bisa me­me­nu­hi target yang telah dite­tap­kan.

Menteri Komunikasi dan In­formatika Tifatul Sembiring me­­ngakui ada program yang te­lat terlaksana.

Apa kendala yang dihadapi ke­menteriannya sehingga pro­gram itu telat terlaksana? Ba­gai­mana tanggapan Tifatul atas di­gulirkannya isu reshuffle ka­bi­net? Berikut wawancara Rak­yat Merdeka dengan bekas pre­siden PKS itu.

UKP4 menilai rapor kinerja Kementerian Komunikasi dan Informatika merah. Apa tang­gap­an Anda?
Program Kementerian Ko­mu­­nikasi dan Informasi me­mi­liki banyak program kerja. Se­mua­nya berhasil dijalankan de­ngan sukses. Hanya satu yang telat terlaksana. Kalau salah satu ada yang nilai merah, tidak apa-apalah.

Program apa yang tidak ber­hasil dilaksanakan?
Ada satu program yang telat dilaksanakan yaitu Program pem­bangunan pilot project e-pen­didikan di Yogyakarta. Program tersebut sampai Bulan Juni tidak terlaksana.

Kenapa telat pelaksanaan? Apa kendalanya?
Program telat terlaksana ka­rena pelaksanaan program itu ter­gantung dari pemerintahan Je­pang, bukan ditentukan oleh kita.


Program e-pendidikan itu ban­tuan loan dari Jepang. Ada syarat dan standar tertentu yang dite­tapkan mereka sebelum pro­gram itu terlaksana. Kami tidak bisa semaunya, harus ikut me­reka.

Kapan program itu bisa di­rea­lisasikan?
Sudah ada pembicaraan-pem­bi­caraan dengan pemerintah Je­pang. Insya Allah bulan Juli ini pro­gram itu bisa dilakukan. Pro­gram itu tidak terlalu sulit direalisasikan karena program itu karena hanya menyediakan kom­puter dan internet.


Program seperti itu sebe­nar­nya bukan pertama kali kami lak­­sanakan. Sudah ada be­be­ra­pa program terkait sistem tek­no­logi elektronik yang sudah ber­jalan. Salah satunya desa internet. Program-program itu bisa dengan cepat kami laksa­na­kan karena menggunakan ang­garan kita sendiri.

Program desa internet sudah dilaksanakan di mana saja?
Ada dua tempat, di Tanah Da­tar, Sumatra Barat dan di Ban­dung, Jawa Barat. Di Tanah Da­tar, kami melaksanakan sistem program e-kesehatan. Semua sis­tem di tempat itu sudah sis­tem komputerisasi. Sementara itu Bandung yakni terkait pe­nguatan pemancar TVRI di Ja­wa Barat.


Di kedua daerah tersebut, pro­gram telah berhasil dilak­sanakan dengan baik dan tidak ada masalah. Masyarakat di ke­dua tempat itu sudah menikmati program yang kami laksanakan.


Program e-pendidikan di Yogyakarta telat terlaksana ka­rena program bantuan. Masak bantuan mau dipaksa.

Selain itu, apa saja program yang berhasil dilaksanakan Kementerian Komunikasi dan Informasi?
Kami punya banyak program. Selain desa internet, kami juga telah melaksanakan program 13 pembangunan penguatan pe­nyiar­an TVRI di berbagai dae­rah, dan 25 ribu desa berdering.


Sayangnya, program-pro­gram yang berhasil kami lak­sa­nakan tidak diumumkan. Hanya yang nyangkut yang diumumk­an.

Apa Anda marah kepada UK­P4 karena mengumumkan hasil penilaian kinerja menteri ke publik?
Kok marah, ya tidaklah. Mem­­berikan penilaian dan mela­­kukan evaluasi kinerja men­teri memang tugas UKP4. UKP4 itu tugasnya memegang bel.


Tugas UKP4 memencet bel untuk mengingatkan para men­teri di kabinet yang telat dan tidak melaksanakan program prioritas yang telah ditetapkan Pre­siden. Saya kira wajar, ada kon­trol yang dilakukan Pre­siden terhadap menteri.


Saya ingin menegaskan pro­gram yang telat dilaksanakan Kom­info jangan disimpulkan se­mua program Kominfo telat semua.


Agar tidak salah persepsi, Men­­teri Hukum dan Ham yang ra­­pornya dinilai jelek oleh UKP4 telah memberikan kla­rifikasi kepada presiden. Apakah Anda juga melaku­kan­nya?
Tidak, karena saya pikir pre­siden sudah mengetahui ihwal program e-pendidikan di Yog­ya­karta merupakan bantuan. Pelaksanannya tergantung pem­beri bantuan. Presiden mene­ri­ma laporan, saya kira Presiden ju­ga mengetahui program-pro­gram apa saja yang telah dila­ku­kan Kementerian Komu­nikasi dan Informatika.

Apakah Anda sudah men­je­laskan kepada UKP4 mengenai sebab belum terlaksananya pro­gram e-pendidikan di Yog­yakarta?
Saya sudah memberikan pen­je­lasan kepada beliau bahwa pro­gram itu bantuan loan dari Je­pang. Tetapi apa yang dila­ku­kan Kuntoro yakni mengingat­kan menteri yang belum me­lak­sanakan program, saya kira bagus-bagus saja. Yang paling penting penilaian UKP4 jangan dipolitisir.

Apa tanggapan Kuntoro atas klarifikasi yang Anda sampaikan?
Dia mengaku memahaminya. Tetapi saya perlu tegaskan saya sama sekali tidak keberatan dengan penilaian yang di­sam­paikan UKP4 karena memang tugasnya untuk mengingatkan.

Hasil penilaian UKP4 kini su­dah dijadikan komoditas po­litik untuk menggulirkan isu re­shuffle kabinet. Komentar Anda?
Saya kira tidak perlu sampai ke sana isunya. Karena program yang telat terlaksana hanya satu program saja kok.


Saya berharap jangan dipo­li­tisir. Dalam menjalankan tugas, ada program yang di kontrol itu wajar. Tinggal kini bagimana ke­menterian yang diingatkan bi­sa melakukan perbaikan.


Sumber: Rakyat Merdeka Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar