Sukoharjo (Espos). Pimpinan daerah yang baru dihadapkan pada tantangan perluasan lapangan kerja menyusul pengangguran masih menjadi persoalan hingga saat ini.
Hal tersebut terungkap dalam Sarasehan Membangun Sukoharjo Menuju Kesejahteraan Rakyat Pasca-Pemilu tahun 2010 di Istana Hapsari, Kamis (8/7). Hadir dalam acara itu, tiga orang pembicara yaitu Calon Wakil Bupati Sukoharjo terpilih, Haryanto, Asisten Pemerintahan, Sumarsono serta Dosen STAIN, drs Abdullah Faishol. Haryanto mengatakan, jumlah pengangguran dengan lapangan kerja yang ada sekarang sangat tidak seimbang. Tenaga kerja, imbuh dia, jumlahnya saat ini melampaui lapangan kerja yang tersedia.
Kondisi demikian, lanjut Haryanto, menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan para pimpinan daerah yang baru beserta birokrasi solid di belakangnya. “Dari total penduduk Sukoharjo yang mencapai 800.000 orang lebih, harus diketahui 15%-20%-nya statusnya boro. Jadi mereka terpaksa merantau karena tidak ada lapangan kerja di Sukoharjo,” paparnya. Menjadi PR para pimpinan daerah ke depan, lanjut dia, adalah perluasan lapangan kerja bagi warga.
Sementara itu, Asisten I Setda, Sumarsono mengatakan, birokrasi solid yang mendukung pemerintahan berjalan dengan baik sangat bisa terwujud. Caranya dengan menempatkan the right man in the right place sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikan.
Sumber: Solopos Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar