INILAH.COM, Jakarta. Mantan pemilik saham terbesar Bank Century Robert Tantular menilai Misbakhun sebagai nasabah yang kooperatif. Apakah ini salah satu upayanya agar diberi keringanan hukum?
"Ada nasabah yang kooperatif dan ada yang tidak kooperatif. Nah pak Misbakhun itu kooperatif, tapi gagal bayar. Sebetulnya yang penting itu kan recovery-nya, sekarang kan menjadi macet," ujar Robert Tantular usai menjalani pemeriksaan selama tiga jam di gedung Jampidum, Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (11/5).
Dalam kesempatan itu Robert pun menuturkan kasus L/C fiktif Misbakhun seolah-olah direkayasa atas kepentingan tertentu. Sebab, lanjutnya, setelah gagal bayar itu, PT Selalang Prima Internasional kemudian mulai mengangsur utangnya dan statusnya lancar.
"Yang penting nasabah mengakui dia utang, mau bayar, dan yang penting ada recovery untuk Bank Mutiara-nya. Bukan mengada-ada ada L/C fiktif," tukasnya.
Atas tuduhan awal kepada Misbakhun terkait L/C fiktif menurut Robert hal itu bisa dibuktikan tidak ada. Hal itu dianggap Robert mengada-ada.
"Sebetulnya yang penting itu kan recovery-nya sekarang kan menjadi macet. Sekarang pertama nasabahnya diakui enggak dia yang berutang. Kalau diakui bagaimana dia mau membayar balik, diberi fasilitas kredit, mengangsur, itu harusnya yang benar bukan dicari-cari kesalahannya," tandasnya. [tia/mut]
Sumber: Inilah.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar