VIVAnews. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah mengaku PKS ada pembicaraan awal terkait penunjukkan Aburizal Bakrie menjadi Ketua Harian Koalisi pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono. Tapi, PKS tidak mempermasalahkan itu.
"Kami tidak tahu. Tahu-tahu sudah ditunjuk. Setahu saya, tidak ada proses pemilihan antarmitra koalisi untuk menjadi Ketua Sekber (Sekretariat Bersama)," kata Fahri Hamzah di Gudeng DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin 10 Mei 2010.
Kendati demikian, Fahri menekankan, PKS tidak terlalu mempersoalkan hal itu. Fahri sendiri menilai, sebenarnya PKS yang lebih 'layak' menjadi Ketua Harian koalisi dibanding Golkar.
"Sebetulnya, hak PKS jauh lebih besar karena kami mengusung SBY sejak awal. Tapi nanti kami dibilang ngambek," kata mantan Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini.
Yang penting, ujarnya, jangan ada pertemuan atau diskusi di belakang layar yang tidak diketahui oleh sesama mitra koalisi. PKS juga berharap agar pembentukan Sekber Partai Koalisi ini bukan hanya aksi simbolik yang tidak efektif untuk jangka panjang.
"Oleh karena itu, jangan hal ini menjadi basa-basi koalisi. Koalisi harus serius," tegas dia. PKS berharap, apapun yang akan diputuskan koalisi harus bersifat strategis, juga secara konkrit bermanfaat bagi masyarakat.
Sebelumnya, Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal menegaskan, bahwa terbentuknya koalisi ini adalah proses awal. Mustafa, yang turut hadir di Cikeas saat pengumuman nama Aburizal Bakrie itu lebih memilih agar proses ini berjalan terlebih dulu.
"Begini, kita lihat saja dulu biarkan masalah struktur koalisi itu mengalir seperti air. Nantinya akan terbentuk pola koalisi," kata Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal kepada VIVAnews, Sabtu 8 Mei 2010 lalu.
Sumber: id.news.yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar