SOLO. Meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Solo belum melakukan penetapan bakal calon Pilkada, tetapi berbagai kegiatan sosialisasi sudah mulai tampak dilakukan pasangan calon.
Berdasarkan pantauan Joglosemar dua pasangan calon yakni Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo (Jo-Di) dan Eddy Wirabhumi-Supradi Kertamenawi (Wi-Di) kerap terlihat mengunjungi kelompok masyarakat tertentu. Beberapa kalangan menilai, langkah ini sebagai suatu kegiatan dalam rangka menarik simpati masyarakat menjelang Pilkada.
Untuk pasangan Wi-Di misalnya, setelah mendaftar sebagai pasangan bakal calon, keduanya kerap terlihat mengunjungi kelompok-kelompok pengajian. Sementara untuk pasangan Jo-Di, secara rutin menggelar kerja bakti bersama masyarakat. Meskipun jajaran PDIP membantah jika kegiatan yang dilakukan sebagai ajang sosialisasi jelang Pilkada.
Wakil Ketua Tim Pemenangan Wi-Di, Supriyanto saat dihubungi Joglosemar, Minggu (14/3) mengakui, jika silaturahmi dilakukan dalam rangka sosialisasi kepada masyarakat.
“Untuk mengejar ketertinggalan dari incumbent memang kami telah menjadwalkan acara sosialisasi. Namun demikian sifatnya hanya memperkenalkan, tidak mengarah pada ajakan untuk memilih,” papar dia.
Diungkapkan, langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pra kampanye. Supriyanto menjelaskan, timnya telah menjadwalkan agenda silaturahmi yang akan dilakukan oleh pasangan Wi-Di. “Silaturahmi meliputi seluruh kelompok masyarakat. Beberapa di antaranya memang karena undangan dari kelompok masyarakat tertentu yang menghendaki Pak Eddy dan Pak Pradi hadir di acara mereka,” jelasnya.
Di bagian lain, Ketua Tim Pemenangan Pifik Muchtar-Swatinawati (Fi-Na), Bekti Pribadi mengatakan, telah menjadwalkan agenda kunjungan bagi pasangan calonnya. Namun demikian sejauh ini kesemuanya itu masih dalam tahap penggodokan.
Terpisah, Ketua Panwas Kota Solo, Sri Sumanta kepada wartawan, kemarin mengatakan, jika setiap kegiatan yang dilakukan pasangan bakal calon harus mengatasnamakan perseorangan. Sebab penetapan calon, baru akan dilakukan KPU pada 3 April mendatang. Apabila dalam praktiknya Panwas mendapati kegiatan yang dilakukan dengan mengatasnamakan sebagai pasangan calon, maka akan segera ditindaklanjuti.
“Pembagian Sembako atau apalah saya kira itu tidak apa-apa asalkan mengatasnamakan pribadi,” terang dia. (cka/dya)
Sumber: Harian Joglosemar Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar