jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 21 Januari 2010

7 LSM Dukung Murdiyanto


SUKOHARJO. Aksi solidaritas mendukung Murdiyanto mulai bermunculan ketika kasus pemotongan gaji guru sertifikasi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) terkuak di media massa. Kelompok yang mengatas namakan GRSB (Gerakan Rakyat Sukoharjo Bersatu), Kamis (21/1) akan mengadakan aksi damai untuk mendukung Murdiyanto.

Aksi yang mengangkat tema "Sunatan Massal Guru Sertifikasi" itu bertujuan untuk mendukung penuh keberanian Murdiyanto dalam mengungkap ketidakadilan yang dilakukan oleh Disdik. Kelompok yang mengatasnamakan GRSB itu tergabung dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang ada di Sukoharjo, antara lain LSM Formasi, LSM Jempol, LSM LPSEM, LSM FPMS, LSM Keppras, KAMMI Stain dan UMS.

Wahyu Sony, Korlap aksi kelompok GRSB mengatakan, nantinya aksi itu akan digelar di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sukoharjo dan Gedung DPRD Sukoharjo. Aksi solidaritas itu nantinya akan diikuti mahasiswa dan elemen masyarakat yang lain se-Sukoharjo.

“Ini bukti kalau Murdiyanto tidak sendirian dan kami LSM dan elemen masyarakat lain akan mendukung penuh langkah baik yang telah dilakukan Murdiyanto untuk memerangi ketidakadilan yang ada di Sukoharjo,”
ujarnya, Rabu (20/1).

Diberantas

Sementara itu dari pihak mahasiswa yang mengatasnamakan KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia) Bangun Rohmadi mengatakan, adanya isu pemotongan gaji guru oleh pihak Disdik setempat harus ditindaklanjuti dengan aksi supaya masyarakat luas melihat kalau kasus ini bukan hal kecil yang bisa dibiarkan, tapi harus diberantas.

Menurtnya, Disdik dianggap memutarbalikkan fakta ketika kasus ini dimuat di media massa. Padahal masih banyak korban yang mengalami hal sama seperti Murdiyanto.

Sementara itu, anggota Komisi IV M Samrodin mengatakan, Komisi IV Kamis (21/1) akan mengadakan hearing dengan GTT dan guru sertifikasi termasuk memanggil kepala SMPN I Mojolaban Kusumo Wardani dan Murdiyanto.

Sementara itu, aksi dukungan terhadap Murdiyanto di dunia maya tetap berjalan melalui akun Facebook dengan tema “Gerakan 1.000.000 Facebookers Dukung Murdiyanto” sampai Rabu (20/1) malam dukungan sudah mencapai 709 pendukung. (mal)


Sumber: Harian Joglosemar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar