jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Kamis, 03 Desember 2009

Mensos Minta Penyandang Cacat Diberdayakan


VIVAnews. Menteri Sosial Repbulik Indonesia Salim Segaf Al Jufri menyayangkan kebijakan satu persen kuota pekerja penyandang cacat belum terlaksana penuh di sejumlah perusahaan dan instansi.
Padahal kecacatan pada seseorang tidaklah merupakan penghalang untuk bekerja. "Kecacatan bukan halangan untuk berprestasi dan berkreasi di berbagai bidang," kata Mensos pada Hari Internasional Penyandang Cacat di Istana Wakil Presiden RI, Jakarta, Kamis, 3 Desember 2009.

Selain itu, menurut Salim, kuota itu amanat UU yang harus dilaksanakan, termasuk aksesibilitas sarana publik seperti transportasi, komunikasi dan lainnya.

Dalam perayaan Hari Penyandang Cacat yang bertema "Pemberdayaan penyandang cacat demi terwujudnya kesejahteraan bermartabat" ini, Mensos memberikan penghargaan kepada perusahaan yang memberdayakan penyandang cacat melebihi kuota satu persen.

Perusahaan tersebut yaitu PT Setia Kawan, Banyumas, PT Mataram Tunggal Garmen, Sleman, PT Sinar Mulia Harapan, Surabaya dan PT Kurnia Anggun, Mojokerto.

Sementara instansi pemerintah yang mendapat penghargaan yaitu Rehabilitasi Sumber Daya Masyarakat pada Pemerintah kota Bandung, Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Walikota bekasi. Selain itu juga, Menteri Sosial memberikan penghargaan kepada sejumlah penyandang cacat yang berprestasi.


Sumber: VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar