jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 14 Oktober 2009

SBY Hormati Sikap & Pilihan Megawati

VIVAnews. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menghormati sikap pimpinan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang tidak ingin bergabung bersama pemerintahan dalam lima tahun kedepan.

"Kalau pimpinan PDIP (Megawati) memilih tidak berkoalisi dengan pemerintah, tentu saya benar-benar menghormati pilihan itu," ujar SBY dalam acara bincang-bincang dengan wartawan di Puri Cikeas Bogor, Rabu 14 Oktober 2009.

Berbeda dengan Partai Golkar yang melalui ketua umumnya, setelah Munas terselenggara, langsung menyatakan bergabung atau berkoalisi dengan pemerintah SBY.

Namun SBY mengaku tidak sependapat dikatakan pemerintahannya tidak pro rakyat.

"Kalau itu, saya berbeda pendapat. Sebab yang ada di kabinet itu berjuang untuk rakyat, saya kira yang ada di DPR, DPD, Gubernur, Bupati, Walikota, saya kira juga berjuang untuk rakyat," tuturnya.

Bahkan, lanjut SBY temen-temen yang ada di PDIP berjuang untuk rakyat. Bahkan Megawati sewaktu menjadi presiden berjuang untuk rakyat. "Jadi saya kira, dimanapun baik di legislatif atau yudikatif semua ingin berbuat yang terbaik untuk rakyatnya," ujar SBY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar