jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 21 Juni 2009

Yang Tolak Satu Putaran, Tidak Paham Demokrasi


JAKARTA. Anggota Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Anas Urbaningrum, mengatakan, pihak yang tidak suka pemilu presiden satu putaran adalah tidak paham demokrasi.

"Yang justru tidak paham demokrasi adalah yang menolak 'Pilpres Satu Putaran'," katanya, di Jakarta, Senin. Anas mengatakan, pihak yang menyebut 'Pilpres Satu Putaran' sebagai kesombongan atau kepongahan, termasuk pada kelompok tidak paham demokrasi.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Tim Sukses JK-Wiranto, Hajriyanto Y Thohari, pernah menilai, publikasi besar-besaran tentang 'Pilpres Satu Putaran' melalui iklan-iklan dengan biaya amat mahal di berbagai media, mengekspresikan kejemawaan pelakunya, sekaligus merupakan pelecehan terhadap demokrasi maupun konstitusi.

Namun Anas Sendiri melihat, konstitusi kita sudah mengatur syarat pemenang. "Yakni, lebih dari 50 persen suara dan terdistribusi minimal 20 persen dukungan di separuh jumlah provinsi," ungkapnya.
Jadi, lanjutnya, jika rakyat menghendaki, siapa pun tidak bisa melawan.

"Melawan kehendak rakyat, jika sudah memutuskan satu putaran, adalah melawan demokrasi. Sekurang-kurangnya, jelas tidak paham terhadap demokrasi," ujarnya.

Yakin Menang

Anas Urbaningrum lalu menunjuk hasil survei terbaru dari Lembaga Puskaptis yang menunjukkan pasangan SBY-Boediono masih memiliki tingkat elektabilitas 52,15 persen, walau angka itu lebih rendah dari survei lembaga lainnya yang menyebutkan angka 70 persen.

Dengan tingkat elektabilitas seperti itu, Anas Urbaningrum berulangkali menyatakan, pihaknya pasti menang.
"Kami yakin sepenuhnya bahwa rakyat lebih mempercayai SBY-Boediono untuk menjadi pemimpin Indonesia periode berikutnya," katanya.

Karena itu, ia menandaskan, pihaknya siap menang satu putaran. "Tetapi juga siap untuk menghadapi 'Pilpres Dua Putaran'," kata Anas Urbaningrum lagi. (ant/ahi)


By: Republika Newsroom

Tidak ada komentar:

Posting Komentar