jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 22 Juni 2009

PKS Gelar Rakornas Politisi Perempuan


PK-Sejahtera Online. Permasalahan yang perlu diselesaikan terkait dengan perempuan Indonesia adalah permasalahan Kemiskinan, Low Skill, low education, terbatasnya akses baik itu sosial, politik maupun budaya. Semua ini perlu diselesaikan dengan ide-ide yang orisinil. Asli, yang diharapkan bisa dihasilkan dari Rakornas ini. Demikian Tifatul Sembiring, Presidan PKS dalam sambutannya di acara pembukaan Rakornas Perempuan Politisi PKS Jumat (19/6) pagi tadi di Jakarta.

Tifatul juga menyatakan ungkapan terimakasih atas peran besar para akhwat dalam pemilu legislatif 2009. "Jazakumullah khairon Jaza" Ujarnya dihadapan duaratus peserta dan undangan Rakornas.

Rakornas yang mengambil tema Peran Penting Politisi Perempuan PKS Dalam Menghadapi Tantangan dan Peluang Pasca Pemilu 2009 ini, dihadiri oleh Para politisi perempuan yang terdiri dari berbagai anggota legislatif 2004, calon anggota legislatif terpilih 2009, fungsionaris partai, para istri dari pejabat publik dari kader PKS yang menjabat sebagai gubernur/wakil, walikota/wakil, dan bupati/wakil serta undangan.

Ledia Hanifa S.Si, M.Psi.T, Ketua DPP PKS Bidang Kewanitaan mengatakan dalam sambutannya bahwa politisi perempuan PKS menyadari peran politik perempuan PKS bukan saja dilakukan oleh kader perempuan yang mendapatkan amanah sebagai anggota legislatif ataupun fungsionaris partai, tetapi juga oleh kader perempuan yang saat ini menjadi istri pejabat publik. Ketiganya merupakan keragaman peran yang jika didayagunakan dengan optimal dapat melakukan agenda perubahan yang tidak kecil pada persoalan perempuan dan anak.

Selain itu, tak dipungkuri untuk berjuang di ranah politik, bukan saja dituntut memiliki kualitas yang baik tetapi juga diperlukan soliditas yang kokoh dan kuat. ”Melalui pertemuan inilah, para perempuan politisi PKS yang memiliki keragaman peran tersebut mengasah ketajaman kualitas dan memupuk soliditas bersama. karena kami menyadari bahwa kualitas dan soliditas yang kokoh akan melahirkan kerja-kerja produktif di masyarakat sehingga akan melahirkan ketokohan perempuan yang mengakar kuat,” demikian jelas Ledia.

Pembukaan Rakornas ini juga dihadiri oleh Menteri Negara Urusan Peranan Wanita, Meutia Hatta, Dubes RI untuk Arab Saudi, Salim Segaf Al Jufri, dan Ketua MPP PKS, Suharna Surapranata. Acara pembukaan ini diakhiri dengan Deklarasi Komitmen Bersama Perempuan Partai Koalisi Pendukung SBY-Boediono.


Sumber: http://pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=7526

Tidak ada komentar:

Posting Komentar