jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 28 Januari 2009

Mahmudz Sidhiq: Tidak Ada Faksi, Kami Solid


INILAH.COM, Jakarta. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah telah terjadi faksi-faksi dalam tubuh mereka seperti yang dituduhkan mantan aktivis PKS Umar Hamdani. Direktur Lingkar Studi Islam dan Kultur (LSIK) itu justru dianggap sebagai orang yang tidak mengerti PKS.

"Tidak ada faksi-faksi dalam PKS. Sebagai partai dakwah semua ada kesatuan orientasi mulai dari kepemimpinan dan keputusan. Inikan seperti orang bermain bola. Dalam satu tim pasti ada anggota yang bertabrakan," kata Ketua Fraksi PKS Mahfudz Siddiq ketika dikonfirmasi INILAH.COM,, Rabu (10/12).

Mahfudz menjelaskan soliditas PKS terlihat dari kesatuan keputusan yang diterapkan. Semua keputusan yang diambil merupakan keputusan secara kolektif, tidak berdasarkan keinginan orang per orang. Majelis Syuro sebagai lembaga tertinggi, berwenang dalam memberikan persetujuan apakah keputusan itu diperbolehkan atau dilarang.

"Jika ada perbedaan itu biasa, tetapi Majelis Syuro yang memutuskan dan terikat, harus dilaksanakan keputusan itu dengan baik. Begitu juga dari kepemimpinan, suatu hal yang wajar jika terjadi perbedaan dalam tahap praktis," tegas Mahfudz lagi.

Tudingan-tudingan yang dilontarkan oleh Umar Hamdani bukanlah yang pertama. Pada Pilpres 2004 yang lalu saja, ujar Mahfudz, PKS dikatakan telah terbagi dua yakni ada yang mendukung Amien Rais dan ada yang pro kepada Wiranto sebagai presiden.

"Tidak masalah dengan segala pernyataan orang lain (Umar Hamdani). Mereka tidak mengerti dan memahami bagaimana di PKS sendiri," ucapnya.

Mahfudz juga membantah bahwa salah satu kader PKS Daud Rasyid keluar atau mengundurkan diri. Daud Rasyid, ujarnya, tetap bergabung, hanya sedang sibuk dengan kegiatan mengajar sebagai dosen. "Politik tidak dijadikan satu-satunya ladang pengabdian. PKS mendorong kader-kadernya di berbagai bidang kehidupan," tukasnya.

Ketika ditanyai apakah pernyataan Umar merupakan benih-benih kekecewaan dari kader karena manuver-manuver politik PKS belakangan ini selalu membuat kontroversi dari berbagai pihak, Mahfudz mengatakan bahwa PKS tidak ingin bekerja berdasarkan keinginan masyarakat atau konstituen yang terkadang tidak sesuai dengan visi dan misi partai.

Ia mencontohkan iklan delapan pahlawan PKS beberapa waktu lalu. Sebetulnya iklan itu berangkat dari sikap politik PKS yang ingin membangun kekuatan politk jauh dari konflik.

"Sebagai generasi muda PKS tidak ingin melanjutkan konflik yang berkepanjangan dari masa lalu. Masyarakat tentu perlu diberikan penjelasan. Jangankan hal-hal yang buruk saja menuai kontroversi apalagi hal-hal baru yang ingin disampaikan oleh PKS. PKS tetap solid," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar