jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 28 Januari 2009

M Anis Matta : Seluruh Doanya Terkabulkan


''Berdoalah pada-Ku, maka akan Ku kabulkan.'' Janji Allah dalam Alquran itu dirasakan betul oleh Sekretaris Jenderal Partai Keadlilan Sejahtera (PKS) , M. Anis Matta. Menurut pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan, 28 September 1968, saat menunaikan ibadah haji pada 1996 lalu, seluruh doa-doa yang diucapkannya di Tanah Haram langsung diijabah Allah.

Pengalaman hajinya 12 tahun lalu itu, Anis mengaku pergi atas undangan pemerintah Arab Saudi. Selain sebagai jamaah haji, ia sekaligus diamanahkan memberikan tausiyah saat di Arafah.Saat pertamakali menginjakkan kakinya di Masjidil Haram, di depan Ka’bah, Anis merasa terharu melihat betapa dahsyatnya ritual persaudaran ketika umat Muslim berhaji. ''Sekarang, hampir lima juta Muslim berhaji dan setiap tahun terus bertambah. Subhanallah, bayangkan doa Nabi Ibrahim secara terus menerus selalu dikabulkan,'' kata Anis.

Rasa persaudaraan dari umat Muslim sangat dinikmatinya ketika berhaji. Ia membayangkan, petani miskin di Indonesia rela menabung bertahun-tahun, menjual ternak, tanah, dan benda berharganya hanya untuk menunaikan rukun Islam kelima ini. ''Bayangkan, orang kampung punya passport, merasakan teknologi canggih, berkunjung ke luar negeri,'' ujarnya. Menurutnya, semua itu tak akan dilakukan jika tak ada perintah untuk pergi haji. ''Ibadah ini merupakan simbol persaudaraan sesama Muslim yang tidak dimilik agama lain'' ujarnya.

Pria yang selalu terobsesi memliki perpustakaan besar ini, menceritakan, saat dirinya berada di Multadzam, di salah satu tempat yang dimuliakan itu, Anis menghiba, terpekur, meminta kepada Allah tentang segala keinginan yang masih terpendam di lubuk hatinya. ''Alhamdulillah, pada kenyataannya tidak ada satu doa yang saya ucapkan saat di Multadzam yang tidak dikabulkan. Seluruh doa saya begitu cepat diijabah Allah,'' tuturnya.

Doanya yang diijabah itu antara lain, ia memohon agar mampu memberangkatkan kedua orangtua dan istrinya ke Tanah Haram. Doa itu langsung dikabulkan tepat satu tahun setelah Anis bermunajat. Doa berikutnya adalah keinginannya untuk melakukan napak tilas di negara-negara pusat penyebaran Islam. Kala itu ia memohon pada sang Khalik. ''Ya Allah, saya banyak membaca sejarah Islam. Mencoba memahami sejarah nabi. Saya rindu dan ingin ke seluruh negeri tempat penyebaran agama-Mu,'' ujarnya.

Tak pernah diduga sebelumnya, seperti sebuah mimpi, kini ia pun telah menjangkau tempat-tempat bersejarah itu sesuai peta penyebaran Islam yang dimilikinya. Dari Timur Tengah hingga pelosok Afrika. Kerinduanya menggali zaman peradaban Islam telah terobati. Ia pun diberi kesempatan oleh Allah untuk melaksanakan umrah dua hingga tiga kali setiap tahun.

Pria yang kini berorientasi dapat memberikan kontribusi dalam membangun peradaban dan mengharap Indonesia menjadi guru peradaban ini juga berhasil merengkuh mimpi-mimpinya yang lain. Di Multadzam, suami dari Anaway Irianti Mansyur ini mengaku kerap melafadzkan salah satu doa penting yang pernah dipanjatkan Nabi Ibrahim.

Isi doa yang juga dibadikan dalam Quran itu meminta pada Allah agar selalu dijadikan sebagai hamba yang rindu untuk mendirikan shalat. Begitu pun dengan para keturunannya. ''Alhamdulillah, saya merasakan sampai sekarang anak-anak saya selalu mendirikan shalat dan rajin beribadah,'' kata ayah dari enam putra putri ini.

Haji, menurutnya, selain untuk memenuhi kebutuhan rohani juga sebagai pelajaran untuk mengenang perjalanan awal adanya manusia sejak Nabi Adam. Merefleksikan perjuangan Nabi Ibrahim, Ismail, dan Nabi Muhammad. c68


http://smsplus.blogspot.com/2008/12/m-anis-matta-seluruh-doanya-terkabulkan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar