jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 10 November 2008

PKS : Lahirkan Kembali Generasi Cut Nyak Dhien


PK-Sejahtera Online. Melihat perkembangan Aceh dewasa ini, maka Aceh sangat merindukan sosok perempuan yang berkarakter seperti Cut Nyak Dhien. Demikian dikatakan deputi Kewanitaan PKS Aceh Sagoria Mukhtar, MA dalam rangka mengenang 100 tahun wafatnya syuhada Aceh Cut Nyak Dhien yang jatuh pada tanggal 6 November 2008.
Wanita yang akrab dengan sebutan Ria ini menilai bahwa sosok Cut Nyak Dhien merupakan sosok yang luar biasa dalam sejarah perjuangan Aceh dan Bangsa Indonesia. Selain sebagai pejuang, dirinya juga dikenal sebagai sosok ulama yang disegani. Spirit inilah menurut Ria perlu ditiru oleh perempuan-perempuan Aceh saat ini. Karena menurut Ria keberhasilan dari suatu negeri bergantung dari kualitas perempuan yang akan melahirkan dan mendidik generasi bangsa.
Semangat lain yang perlu dicontoh dari sang pahlawan Aceh tersebut adalah komitmennya Islam, dimana Cut Nyak Dhien tak pernah mau menerima setetes airpun dari penjajah Belanda. Hal ini menurut Ria bisa dimaknai oleh perempuan Aceh untuk senantiasa bangga dengan Islam dan bangga menggunakan simbol-simbol Islam. Hanya dengan semangat berjuang untuk Islam makanya Aceh tak pernah dikalahkan.

Harapan Untuk Caleg Perempuan
Secara khusus Ria mengajak seluruh komponen perempuan yang saat ini sudah terdaftar sebagai Caleg dari partai politik manapun yang ada di Aceh, untuk kembali menanamkan spirit Cut Nyak Dhien dalam rangka memperjuangkan hak-hak rakyat. Ria juga mengatakan kegigihan Cut Nyak Dhien dalam mempertahankan Islam dan bangsa dari tangan penjajah tidak pernah mengharapkan imbalan apapun. Bahkan tidak mampu disogok walaupun setumpuk emas sekalipun oleh penjajah.
Untuk itu Ria mengharapkan akan hadir caleg perempuan yang mempunyai komitmen untuk memberantas segala bentuk korupsi, kolusi dan nepotisme. Tak perlu kita mengharapkan balasan dari manusia, mari kita bekerja ikhlas karena yang Kuasa, tambah Bu Ria yang juga Caleg DPRA Dapil IV ini.
Selain itu Ria mengatakan bahwa pemerintah Aceh wajib mendidik dan melahirkan SDM perempuan yang berjiwa seperti Cut Nyak Dhien. Yakni perempuan yang berani, anti sogok, dan ngak neko-neko dengan segala bentuk kemaksiatan. Mudah-mudahan dengan moment 100 tahun wafat sang pejuang Aceh dapat melahirkan kembali 100 sosok perempuan yang hampir sama kualitasnya dengan Cut Nyak, tambah Bu Ria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar