jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Kamis, 06 November 2008
Sekjen PKS Senang Didukung Jadi Capres
INILAH.COM, Makassar. Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta merasa senang atas dukungan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang mengusulkan dirinya untuk menjadi capres pada pemilu 2009 mendatang.
"Kalau KAMMI mengusulkan saya menjadi calon presiden itu lebih bagus lagi," kata Anis dengan raut muka berseri-seri, usai berbicara pada Muktamar KAMMI, Kamis (6/11) di Makassar.
Meski dirinya termasuk nominator capres di PKS Anis merasa jika kehadirannya di Muktamar KAMMI karena dianggap sebagai salah satu tokoh yang layak untuk hadir dan berpotensi untuk menjadi pemimpin masa depan.
Sementara itu Steering Comite Muktamar VI KAMMI selaku ketua kebijakan publik KAMMI pusat, Ariyanto Hendrata, mengaku mengundang sejumlah tokoh nasional sejalan dengan tema Muktamar tentang kepemimpinan masa depan.
"Untuk melengkapi fortopolio dalam khasanah wacana kepemimpinan di antara kami mahasiswa. Tentunya kami mengundang tokoh nasional termasuk Anis Matta," jelas Ariyanto.
Ariyanto mengemukakan alasan, mengapa Anis Matta layak didukung, sebab KAMMI melihat sosok ketokohan dalam diri Anis, dan sosok itu memiliki gagasan anak muda. Dan terpenting menurutnya tokoh muda PKS ini dianggap memiliki gagasan besar untuk menyelesaikan permasalahan bangsa dan menjawab tantangan bangsa.
Diungkapkan juga kalau, KAMMI juga telah mengundang tokoh PKS lainnya yang juga sebagai ketua MPR Hidayat Nurwahid. Namun, Hidayat batal ke Makassar.
"Pak Hidayat kita anggap gagal sebagai calon pemimpin masa depan, sebab tidak bisa memegang komitmennya untuk memaparkan visi-misinya dalam menyelesaikan persoalan bangsa ini," tandasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar