MUI Solo beserta Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) Surakarta dengan
tegas menyatakan menolak surat edaran dari Gubernur Jateng tentang
Pelarangan Jilbab besar bagi PNS.
MUI juga tidak akan tinggal diam jika benar ada karyawan atau PNS di instansi terutama rumah sakit yang terkena sanksi akibat edaran tersebut.
“Mengenai edaran Gubernur soal larangan jilbab besar, MUI Solo akan
melawan seandainya ada karyawan khususnya di Rumah Sakit jika ada yang
terkena Sanksi atau Surat Peringatan,” kata Sekjen DSKS Ustad Aris
Munandar Al Fatah seperti dilansir Muslimdaily.net Jumat 30 Maret 2013.
Menurut Ustad Aris Munandar Al Fatah, surat edaran dari Gurbernur dianggap sudah meresahkan kalangan tokoh Islam di Solo.
Sebelumnya, Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menggelar Jumpa Tokoh Umat Umat Islam Surakarta bersama Pakar Tahfidz dari Palestina Syekh Abdurrahman Al Jamal, di rumah dr Tunjung Soeharso di Jalan Slamet Riyadi.
Hadir Tokoh Umat Islam Solo diantaranya Dr. Soeparno, ZA, KH Wahyudin, KH Ahmad Dahlan, Dr. Harun Al Rasyid, KH Sudirman, KH Yunus, KH Shihabbudin, Joko Trisno Widodo, SH serta pimpinan Pondok Pesantren dan Laskar.
Ketua MUI Solo Prof. Dr. Zaenal Arifin Adnan mengatakan pertemuan ini sangat tepat karena menghadirkan Pakar Tahfidz dari Palestina.
Sumber: PKS Piyungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar