jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 31 Maret 2013

Letupan PKS, Mengkhawatirkan

pkssumut.or.id, Hasil survei pemilu yang dikeluarkan oleh LSN di Maret 2013 menunjukan, PKS meraih 4,6 persen suara. Walau begitu, PKS sudah dapat mengungguli Demokrat, pemenang pemulu 2009, yang menurut hasil survey meraih 4,3 persen suara. Dan, mengungguli perolehan suara parta-partai lain yang berbasis Islam. http://www.republika.co.id

Survey ini menunjukan adanya perbaikan perolehan suara PKS, yang sebelumnya diprediksi  hanya sekitar 3-2 persen suara. Walaupun hal ini terlalu dini, namun sudah mengindikasikan keberhasilan PKS dalam pengelolaan organisasi, dan mengelola mood kader serta publik secara bersamaan dan berkesinambungan, paska ditangkapnya LHI.

Ganjing-ganjing di tubuh KPK mengenai sprindik Anas, isu kubu-kubuan di KPK dan drama penangkapan LHI yang janggal, sepertinya membuat kepercayaan publik, sedikit demi sedikit, mulai pulih kepada PKS.

Tidak hanya itu,  lembaga survey Rakyat Research and Consulting (RRC) pun mempublikasikan hasil surveinya di Maret 2013. Hasilnya PKS berhasil menembus 3 besar. Tulisan dan komentar para pengamat pun, walau masih sayup-sayup, mulai berani memprediski lonjakan suara PKS di pemilu 2014.

Diinternal kader PKS sendiri, catatan dan tulisan tentang keikhlasan, pengorbanan, kesungguhan, kesederhanaan dan kreatifitas kader di pelosok Nusantara mulai terpublikasikan dengan baik, walau masih di publikasi-publikasi internal mereka saja. Mereka memanfaatkan sosial media, blog pribadi, situs internal resmi untuk menceritakan dan menulis aktifitas-aktifitas mereka.

Cerita dan tulisan ini, jangan dianggap remeh. Publik akan meyakini  bahwa karakter alamiah PKS ternyata tidak berubah. Karakter dasar PKS yaitu bersih dan peduli tidak pernah lengkang oleh zaman. Walau apapun yang menimpanya.

Publik akan mengetahui bahwa karakter ini sudah menyatu dengan jati diri kader dan PKS secara organisasi. Justru tulisan dan cerita inilah, yang akan merubah letupan menjadi meledakan  PKS.

Salam 3 besar, yang digelorakan oleh LHI dari balik jeruji, pun mulai menggema dikalangan kader. Salam ini pun menjadi penyemangat sekaligus mimpi perjuangan. Karena seperti kata psikolog, bahwa mimpi hari ini adalah kenyataan hari esok. Sepertinya, PKS saat ini sedang merajut mimpi itu menjadi kenyataan.

Semakin hari, publik pun semakin disuguhkan tentang bagaimana partai-partai mengelola regenerasi kepemipinannya. Peralihan kekuasaan di Golkar selalu melahirkan partai baru. Peralihan kekuasaan di Demokrat, dinilai gagal karena akhirnya kembali ke pangkuan SBY.

Hanura, Gerindra dan PDIP masih terpusat pada tokoh dan figur pimpinannya. Dengan tontonan-tontonan ini, publik akan semakin cerdas dalam menilai partai mana yang sukses dalam mengelola partai dan regenerasi kepemimpinan.

Tidak hanya itu, dibawah kepemimpinan baru Anis Matta, ada perubahan dalam pengelolaan pilkada daerah. Dimana, walaupun yang diusung oleh PKS bukan kader, namun Anis Matta menyerukan seluruh kader untuk all out memperjuangkan pasangan yang diusungnya.

Ini menandakan, bahwa PKS ingin memanaskan mesin PKS sejak dini. PKS ingin berkata, pemilu itu sudah dimulai hari ini. Pemanasan mesin ini secara tidak langsung menguatkan konsolidasi dan jaringan di akar rumput. Buahnya, mungkin baru akan dirasakan di 2014 nanti.

Sepertinya letupan-letupan PKS ini mulai terasa dan terbaca oleh publik.
Nasrulloh Mu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar