jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 31 Maret 2013

Deddy Mizwar Membongkar Keterangan Palsu Saksi Rieke-Teten

Islamedia - Deddy Mizwar mengaku tidak sekadar menuduh adanya kesaksian palsu pada Persidangan Sengketa Pemilukada Jawa Barat di Mahkamah Konstitusi.

Deddy, calon wakil gubernur terpilih, menyebutkan tim investigasi dan advokasinya memiliki bukti dan fakta yang kuat secara hukum untuk mengungkap saksi palsu. Salah satunya mengenai keterangan Asep Suryana, seorang saksi yang disodorkan pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki. Asep, di hadapan majelis yang dipimpin M Akil Mochtar, mengaku warga Sumedang.

Pada kesaksiannya di hari Rabu (20/3/2013), Asep menjelaskan bahwa pada hari Minggu tanggal 27 Januari 2013 pukul 10.00WIB melihat Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar berada di Jatinangor bersama beberapa PNS yang memakai atribut kampanye.

“Itu jelas ngarang dan mengada-ada,” tandas Sadar Muslihat, Tim Advokasi Aher-Deddy Mizwar. Pada tanggal tersebut, jelas Sadar, Heryawan ada di Bandung kemudian ke Depok. “Pagi pengajian dan menjadi saksi nikah ajudan di Bandung, siang di Depok. Bukti berupa foto, video, dan klipping berita koran kami ada,” papar Sadar.

Sedangkan Deddy Mizwar pada hari itu seharian berkegiatan di Bogor. “Saya berangkat dari rumah di Bekasi sekitar jam 8.00pagi, jam 10.00sudah ada di pasar di Bogor, kemudian ke beberapa acara lainnya.Sampai jam 23.00 saya di Bogor. Bisa dicek kok ada foto, video, dan klipping berita juga,” jelas Deddy.

Deddy Mizwar memberikan kesempatan kepada para saksi palsu agar meminta maaf dan mencabut kesaksian.

“Mereka yang bersaksi juga warga Jabar, kami menyayangi mereka. Untuk itu kita tidak langsung melapor ke kepolisian. Kita beri kesempatan meminta maaf dan mencabut kesaksian dalam waktu dua hari ke depan,” ujarnya.

Seandainya dalam waktu yang diberikan itu para saksi yang membuat keterangan palsu tidak meminta maaf dan mencabut kesaksian, tim pengacara Aher-Deddy Mizwar akan melaporkannya ke kepolisian.

“Ya terpaksa kita lapor polisi. Kita sebagai warga negara berkewajiban untuk melapor,” tambah Sadar Muslihat, Tim Advokasi Aher-Deddy Mizwar.(inilah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar