jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 01 Juni 2010

Tim sukses TBR dilaporkan, 100 amplop disita Panwas

Sukoharjo (Espos). Tim sukses Titik Bambang Riyanto (TBR), Sumarno, dilaporkan ke panitia pengawas kecamatan (Panwascam) Bendosari oleh salah seorang tim sukses Wardoyo Wijaya-Haryanto (War-To), Nurjayanto.

Hal itu dilakukan lantaran ketahuan membagi 100 amplop berisi uang untuk warga agar mencoblos calon bupati nomor dua, Titik Suprapti. Laporan resmi secara tertulis tersebut diterima Ketua Panwascam Bendosari, Ashadi.

Dalam laporan itu, diambil pula oleh pihak Panwascam 100 amplop yang masing-masingnya berisi uang Rp 10.000 untuk disebar ke warga Jagan, Bendosari. Ashadi mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan mengenai dugaan money politics yang dilakukan tim sukses TBR.

“Laporan sudah kami terima. Harusnya sebanyak 100 amplop yang kami terima namun ini tinggal 97 amplop karena yang tiga sudah digunakan untuk uang bensin tim,” jelasnya ketika dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (1/6). Mengenai tindak lanjut laporan dari Nurjayanto, Ashadi menjelaskan, tergantung sepenuhnya kepada Panwaskab.

Nurjayanto menjelaskan, pihaknya menerima laporan mengenai indikasi money politics di rumah Sutrisno pada Senin (31/5). “Saya mendapat informasi kalau ada praktik uang di rumah Sutrisno sehingga saya langsung ke sana hingga kemudian bertemu Yudi dan akhirnya tahu kalau uang itu sumbernya dari Sumarno,” ujarnya.

Pengakuan Sumarno, menurut Nurjayanto, uang itu adalah miliknya sendiri. “Waktu saya klarifikasi soal 100 amplop itu, Sutrisno akhirnya mengaku. Dia mengatakan, semua uang itu milik dia dan akan diberikan kepada warga sebagai imbalan menconblos nomor dua,” tandasnya.

Dikonfirmasi, Ketua Tim Sukses TBR, Giyarto membantah adanya praktik money politics. “Tidak benar itu. Sebagai ketua tim sukses saya tidak pernah menginstruksikan pembagian uang untuk warga agar mau mencoblos pasangan nomor dua. Soal pembagian uang, saya pun melakukannya hari ini tapi itu untuk saksi,” tandasnya.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar