BOGOR. Industri keuangan syariah kini tak hanya berkembang di negara-negara Islam, namun juga ke sejumlah negara lainnya. Kendati demikian pesatnya pertumbuhan ekonomi syariah masih menyisakan tiga tantangan besar.
Guru Besar IPB, Didin Hafiduddin, mengatakan tiga tantangan tersebut adalah pengembangan dari sisi keilmuan; penguatan dan pengembangan dari sisi SDM, kelembagaan, dan regulasi; serta advokasi dan sosialisasi tentang konsep dan praktek ekonomi syariah.
''Untuk menjawab ketiga tantangan tersebut peran perguruan tinggi di sini adalah menyiapkan sistem pendidikan dan kurikulum ekonomi syariah yang tepat,'' kata Didin dalam seminar internasional ekonomi syariah bertajuk 'Revitalizing Development Approach:Challenges and Prospects for Islamic Economics' di Botani Square, Bogor, Rabu (5/5).
Oleh karena itulah, lanjutnya, IPB memiliki pendekatan ilmu ekonomi syariah dengan landasan filosofis berdasar Al Quran dan Sunah, serta pendekatan metodologis berupa kombinasi metodologi berbasis fiqh dan analisa kuantitatif dan kaulitatif. Dengan hadirnya Sarjana Ekonomi Syariah IPB, ujar Didin, setidaknya dapat menciptakan kompetensi lulusan yang mampu mengaplikasikan ekonomi dan manajemen syariah dalam suatu riset ilmiah terhadap berbagai fenomena dan persoalan yang berkembang di masyarakat.
''Selain itu lulusan S1 ekonomi syariah IPB ini juga memiliki kepekaan dan kemampuan berpikir kritis dan kreatif terhadap berbagai kebijakan pemerintah dan mampu mengembangkan ilmu yang ditekuni secara terarah dan mandiri melalui penelitian kompetitif,'' jelasnya.
Sumber: Republika Newsroom
BOGOR. Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan program studi (prodi) S1 ekonomi syariah. IPB menjadi perguruan tinggi negeri kedua yang menyelenggarakan prodi ekonomi syariah setelah Universitas Airlangga, Surabaya.Dengan hadirnya prodi ekonomi syariah di IPB diharapkan dapat membantu mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia.
Rektor IPB, Herry Suhardiyanto, mengatakan, dengan dibukanya prodi ekonomi syariah ini, pihaknya menargetkan dalam empat tahun mendatang IPB telah dapat menghasilkan sarjana ekonomi syariah berkualitas baik dan dapat mengisi pertumbuhan industri keuangan syariah di tanah air.
''Selain itu dosen juga diharapkan menghasilkan riset yang cemerlang serta menciptakan formula numerik kuantitatif yang dapat menjadi dasar operasional untuk menjalankan bisnis keuangan syariah,'' kata Herry di sela-sela launching prodi ilmu ekonomi syariah FEM IPB di Botani Square, Rabu (5/5). Dalam pembentukan ekonomi syariah ini yang juga menjadi perhatian adalah untuk menyederhanakan dan membumikan konteks ekonomi syariah.
Herry menambahkan, prodi ekonomi syariah akan terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan industri keuangan syariah di Tanah Air. Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya pun bermitra dengan pelaku keuangan syariah baik dari perbankan syariah, asuransi syariah, maupun pasar modal syariah untuk memberi masukan mengenai pengembangan konten pembelajaran ekonomi syariah.
Dengan demikian, kurikulum yang ada pun tetap up to date dengan perkembangan industri. Herry menuturkan, kurikulum ekonomi syariah yang dimiliki IPB juga mengacu pada kurikulum internasional, sehingga ke depan akan menjadi prodi ekonomi syariah yang solid.
Sumber: Republika Newsroom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar