Senayan. Film 'Menculik Miyabi' produksi Maxima Pictures yang mulai diputar di bioskop-bioskop sejak Kamis (6/5), mengundang keprihatinan anggota Parlemen, salah satunya Herlini Amran dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera.Kendati film tersebut bergenre remaja dan tidak lagi seperti rencana awal untuk kalangan dewasa, Herlini tetap merasa khawatir dengan pemutaran film tersebut. Menurut anggota Dewan dari dapil Kepulauan Riau ini, faktor Maria Ozawa atau Miyabi menjadi penyebab kegelisahannya.
"Pertama saya prihatin pemeran bintang porno asal Jepang Miyabi (Maria Ozawa) secara tidak langsung akan mempengaruhi generasi muda bangsa ini," kata Herlini kepada Jurnalparlemen.com, Jumat (7/5).
"Apa tidak ada pemeran bintang utama produk dalam negeri dengan tema-tema yang lebih menarik," tambahnya.
Anggota Komisi X ini juga mempertanyakan motivasi para sineas dengan menghadirkan bintang porno berusia 23 tahun itu dalam film Indonesia. "Apa pembuat film sudah kehabisan kreatifitas sehingga tidak percaya diri lagi," ujarnya.
Padahal di sisi lain, bangsa Indonesia perlu bangkit dari keterpurukan moral dan juga industri film yang maju. Salah satunya dengan menghadirkan tontonan yang yang dapat memotivasi dan juga menjadi tuntunan generasi muda.
"Jadi bagi yang memiliki kesadaran moral tentu menolak untuk menontonnya," kata Herlini.
Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Sensor Film (LSF) yang biasanya ketat kali ini meloloskan film 'Menculik Miyabi' melenggang mulus ke pasaran dan hanya satu adegan yang digunting. LSF tidak mempermasalahkan aktrisnya melainkan konten film tersebut dan diangap tidak bermasalah untuk remaja. Hanya satu adegan yang digunting yaitu adegan ciuman.(yat/yat)
Sumber: Jurnal Parlemen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar