jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Minggu, 25 April 2010

Menyiapkan Pimpinan Berkualitas

Pada tahun 2010 ini merupakan tahun pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Tanah Air. Setidaknya ada 244 pemilihan umum tingkat lokal baik untuk pemilihan gubernur dan bupati/walikota. Yang paling banyak merupakan pemilihan bupati/walikota dan wakilnya.

Tugas yang tidak ringan bagi masyarakat khususnya dari kalangan partai politik. Karena dari tangan partai politik itulah akan digodok dan dimunculkan calon-calon pimpinan-pimpinan daerah yang mumpuni. Tugas berat partai politik saat ini adalah menyiapkan para calon pimpinan masyarakat yang berkualitas baik dari sisi kinerja, wawasan, hingga moralitas mereka.

Kalau pemerintah bertugas menyiapkan proses pelaksanaan Pemilukada agar lancar dan sukses, maka tugas partai politik dan masyarakatnya adalah menyiapkan calon pimpinan yang baik. Kabupaten, kotamadya dan provinsi akan maju atau terpuruk tergantung oleh kepemimpinan yang ada. Selama Pilkada di sebuah wilayah bisa menghasilkan pimpinan yang mumpuni maka itu akan menjadi modal yang sangat berarti untuk membangun sebuah wilayah. Tapi sebaliknya, jika Pilkada menghasilkan pimpinan yang biasa-biasa saja atau malah tak berkualitas maka pembangunan wilayah tersebut dipastikan juga akan jalan di tempat atau yang dikhawatirkan malah terjadi kemunduran.

Hal ini tentunya menjadi tantangan para petinggi partai politik dan anggota masyarakat. Tidak gampang menyiapkan pimpinan daerah yang berkualitas. Apalagi di tengah kondisi pragmatisme yang dialami para pengurus partai politik dan juga anggota masyarakat lainnya. Tantangannya amat besar.

Politik transaksional berlandaskan kapital yang selama ini makin menyelimuti partai politik harus dikikis. Partai politik harus memiliki ideologi yang kuat dalam proses pelaksanaan Pilkada dengan tetap berpegang teguh menghasilkan sosok pimpinan daerah yang berkualitas. Jangan sampai masyarakat hanya menjadi “korban” dari proses pelaksanaan event Pilkada lima tahunan tersebut. Masyarakat juga berhak mendapatkan pimpinan yang baik yang mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, layanan kesehatan yang layak dan perbaikan kehidupan lainnya sebagai anggota masyarakat.


Sumber: Harian Joglosemar Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar