Jakarta, Kompas. Kebakaran pasar tradisional secara beruntun di Jakarta mengindikasikan buruknya perawatan bangunan, termasuk jaringan listrik. Untuk itu, DPRD DKI Jakarta meminta PD Pasar Jaya mengevaluasi sistem dan jaringan listrik internal di semua pasar tradisional.
Sepanjang tahun 2010 ini saja sedikitnya ada empat pasar tradisional di bawah pengelolaan PD Pasar Jaya yang terbakar. Keempat pasar adalah Pasar Genjing dan Pasar Senen di Jakpus, Pasar Batu Akik di Jaktim, serta terakhir Pasar Kebayoran Lama di Jaksel.
Ketua Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Nurmansjah Lubis, Jumat (2/4), mengatakan, kebakaran pasar karena hubungan pendek arus listrik tidak boleh dibiarkan berulang karena merugikan banyak pihak. Perekonomian regional juga bakal terpengaruh karena pasar-pasar yang terbakar adalah pasar kota dan pasar regional.
”PD Pasar Jaya harus mengevaluasi secara menyeluruh atas jaringan mekanikal-elektrikal yang ada di pasar-pasar tradisional. Pemeriksaan di pasar-pasar yang sudah tua harus diprioritaskan karena kabel-kabel dan alat penunjang listriknya banyak yang usang,” kata Nurmansjah.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan Subejo menyarankan ada standardisasi renovasi bangunan, yaitu dengan memerhatikan konstruksi bangunan, termasuk kelengkapan fasilitas penanggulangan bencana.
”Pasar Kebayoran Lama ini baru selesai direhabilitasi. Namun, hasil rehab justru menutup banyak akses untuk evakuasi ataupun aktivitas pemadaman. Lihat saja, dinding di sekitar bangunan yang biasanya terbuka justru ditutup dengan dinding besi,” kata Subejo.
Pemeriksaan rutin juga harus dilakukan terhadap sistem alarm kebakaran dan peralatan pemadam api. Jangan sampai sumber air dan hidran tidak berfungsi, seperti di Kebayoran Lama, Jumat. Ketelitian ini diperlukan karena sebagian gedung pasar merupakan bangunan berusia di atas 20 tahun.
Pendapat senada mengemuka dari Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Muhammad Sanusi. Menurut dia, berulangnya kebakaran karena hubungan pendek arus listrik mengindikasikan lemahnya pemeliharaan bangunan pasar. Padahal, PD Pasar Jaya memungut retribusi pelayanan, yang terdiri atas komponen kebersihan, keamanan, dan pemeliharaan.
Menurut Sanusi, pembangunan ulang pasar yang sudah tua selalu menguntungkan karena memakai pengembang sebagai pihak ketiga. Hal ini menimbulkan kecurigaan adanya pembiaran sampai terjadi kebakaran.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Djangga Lubis membantah pihaknya sengaja membakar atau membiarkan terjadinya kebakaran pasar tradisional. Kebakaran justru sangat merugikan pihaknya karena tidak dapat menarik retribusi dari pedagang.
Pasar Tua
Namun, Djangga mengakui, ada 97 gedung pasar tradisional yang sudah berusia di atas 20 tahun dan membutuhkan renovasi atau revitalisasi. ”Pasar Kebayoran Lama baru direnovasi pada 2009 dan merupakan salah satu pasar terbaik di Jakarta Selatan. Kami juga tidak mengerti kenapa bisa terbakar?” katanya.
Djangga menegaskan, pihaknya akan memeriksa seluruh struktur bangunan, Sabtu. Jika masih kuat, para pedagang boleh kembali beraktivitas di dalam pasar. Jika rapuh, PD Pasar Jaya akan memperbaikinya terlebih dahulu. (ECA/NEL)
Sumber: Kompas Cyber Media
Tidak ada komentar:
Posting Komentar