jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Rabu, 04 November 2009

Lebih dari 90 Persen Bangsa Indonesia Dukung Palestina.


JAKARTA. Hampir seluruh bangsa Indonesia mendukung perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh kemerdekaannya. “Seluruh bangsa Indonesia bersama Palestina. Kalau tidak seratus persen, hanya kurang nol sekian persen saja.”
Wakil Ketua DPR RI Priyo Budisantoso mengemukakan hal itu ketika membuka diskusi dengan tema Al Aqsha dalam Perspektif HAM Internasional, Rabu (4/11) di Gedung DPR/MPR, Jakarta. Diskusi diselenggarakan oleh Kaukus Anggota DPR RI untuk Palestina dalam rangka menyikapi penyerbuan dan provokasi terhadap Masjid Al Aqsha belakangan ini.

Priyo mengatakan, Parlemen Indonesia juga akan terus berjuang membantu perjuangan bangsa Palestina untuk memperoleh kemerdekaannya, baik di level nasional maupun internasional.

Terkait dengan penyerbuan dan provokasi terhadap Masjid Aqsha, menurut Priyo, apa yang dilakukan orang-orang Israel terhadap Masjid Aqsha merupakan bentuk penodaan terhadap tempat suci tersebut harus dihentikan. Apalagi akibat dari provokasi tersebut telah menyebabkan jatuh korban di kalangan warga Palestina.

Sementara itu Ketua Kaukus Anggota DPR RI untuk Palestina Al Muzzammil Yusuf mengemukakan, provokasi dan penyerangan terhadap Masjid Al Aqsha yang dilakukan oleh penjajah Israel tidak saja mengancam eksistensi tempat suci tersebut, tetapi juga merupakan bentuk pelanggaran terhadap HAM. Provokasi dan penyerangan terhadap Masjid Al Aqsha dilakukan berkali-kali dan dalam jangka yang panjang.

Terakhir provokasi dilakukan pada Ahad, 25 Oktober 2009 lalu, di mana sekelompok kaum Yahudi Radikal dibawah kawalan serdadu Israel melakukan penyerangan dan penodaan terhadap Masjid Al Aqsha. Dalam peristiwa tersebut 10 warga Palestina terluka dan 15 lainnya ditangkap aparat keamanan Israel.

Aksi serupa ini sebenarnya bukan kali pertama dilakukan, sejak tahun 1967 ketika Israel menduduki kota Al-Quds (Jerusalem) hingga tahun 2009 ini tercatat telah 18 kali serangan dan provokasi dilakukan oleh Israel. Yang paling buruk adalah pembakaran masjid suci itu oleh seorang Yahudi berkewarganegaraan Australia tahun 1969 yang menghanguskan mimbar Sholahudin Al-Ayyubi yang ada di dalam masjid.

Berkenaan dengan provokasi dan penyerangan terhadap Masjidil Aqsho tersebut, Kaukus Anggota DPR RI untuk Palestina menyampaikan tujuh butir resolusi, yaitu:

Pertama, Mengutuk dan mengecam segala bentuk aksi provokasi dan penyerangan terhadap Masjid Aqsha karena aksi ini melanggar Hak Asasi Manusia dengan menodai tempat ibadah salah satu agama besar di dunia.

Kedua, meminta kepada pimpinan DPR untuk aktif menggalang lobi-lobi di forum internasional untuk memberikan sanksi yang tegas terhadap Israel, bahkan mengeluarkannya dari keanggotaan IPU (International Parliamentary Union) apabila tidak juga menghentikan aksi provokasi dan penyerangan terhadap Masjid Aqsho, serta tidak membebaskan 30 anggota Parlemen Palestina dari penjara Israel.

Ketiga, mendesak pemerintah RI untuk memainkan peran politik dan lobi internasional melalui Dewan Keamanan PBB, ASEAN, dan Organisasi Konfrensi Islam (OKI) untuk menghentikan aksi brutal Israel di Palestina.

Keempat, mendesak lembaga-lembaga HAM nasional dan internasional untuk bersuara lantang menolak segala bentuk provokasi dan penyerangan terhadap Masjid Al Aqsha.

Kelima, menyerukan kepada semua umat beragama untuk bersama-sama menunjukkan rasa simpati dan empatinya terhadap perjuangan kemerdekaan dan kemanusiaan rakyat Palestina.

Keenam, menyerukan kepada masyarakat Indonesia, untuk memberikan dukungan baik moril maupun materil bagi perjuangan rakyat Palestina.

Dan ketujuh, mendukung Resolusi Richard Goldstone, yang mendesak agar kejahatan perang Israel di Gaza (27 Desember 2008 – 18 Januari 2009), dibawa ke sidang Majelis Umum dan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Hadir dalam kesempatan tersebut seluruh perwakilan Fraksi DPR RI, Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Komisi I Hayono Isman, Dubes Palestina Faris al Mehdawi, penggiat HAM Nursyahbani Katjasungkana, dan anggota dewan lintas fraksi dan partai.


Sumber: PK-Sejahtera Online


Yoyoh Siap Perjuangkan Hak Wanita Palestina di PBB


Fraksi-PKS Online. Anggota tetap Kaukus Anggota DPR untuk Palestina, Yoyoh Yusroh menyatakan akan memperjuangkan hak para wanita Palestina yang hidup di bawah penindasan Israel. “Sebagian besar mereka ada yang ditahan Israel tanpa proses pengadilan, dan bahkan melahirkan di penjara,” kata Yoyoh di depan forum diskusi terbuka yang bertema ‘Al Aqsho dalam perspektif HAM internasional’ di gedung DPR, Rabu (4/10).

Dalam acara yang digagas kaukus anggota DPR untuk Palestina itu, Yoyoh menyatakan kesiapannya untuk menggalang dukungan internasional di PBB bagi wanita palestina. "Kami siap membawa wanita palestina untuk berbicara dan memberikan testimoninya di depan sidang umum PBB agar dapat mendapat simpati dan dukungan luas," tegas dia.

Sebagai langkah awal, penggalangan dukungan terhadap Palestina ini akan dilakukan di tingkat parlemen Indonesia.

Forum Kaukus DPR RI untuk Palestina hari ini (4/10) dihadiri oleh para pimpinan DPR, antara lain Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Hidayat Nur Wahid, para pimpinan dari 9 Fraksi DPR, anggota DPD, Departemen Luar Negeri, Majelis Ulama Indonesia, LSM, ormas, dan wartawan, serta Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Almehdawi.


Sumber: Fraksi PKS Online

1 komentar: