jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Rabu, 06 Mei 2009
SBY-Hidayat Tertinggi di Exit Poll
INILAH.COM, Jakarta. Ketua MPR Hidayat Nurwahid menjadi calon wakil presiden terfavorit mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini diperkirakan karena dalam setiap kampanye yang diusungnya PKS kerap menyebut nama SBY.
Kesimpulan ini berdasarkan hasil exit poll LP3ES yang dilakukan pada Pemilihan Legislatif 9 April lalu. Hal itu, menurut Direktur LP3ES Suhardi Suryadi cukup mengejutkan dalam peta variasi pasangan capres/cawapres.
“Popularitas Hidayat menggeser Jusuf Kalla sebagai cawapres yang difavoritkan berpasangan dengan SBY,” katanya saat jumpa pers hasil survei exit poll LP3ES, di kantornya, Jakarta, Rabu (15/4).
Penelitian itu menyebut, jika Hidayat dipasangkan dengan SBY maka suara yang didapat 20,8%. Sementara untuk posisi SBY-JK 16,3% dan SBY-Akbar Tandjung 5,4%.
“Nilai SBY-Akbar rendah karena mesin politik Akbar belum berkerja. Sementara Hidayat setiap kampanyenya selalu mengangkat SBY,” jelasnya.
Hal serupa juga terjadi pada kecenderungan pemilih berdasarkan partai yang dipilihnya. Pasangan SBY-Hidayat akan dipilih oleh 39,4% pemilih PD dan pemilih PKS 51,5%.
Sementara untuk suara pasangan SBY-JK dari pemilih PD 27,6% dan Golkar 25,6%. Sedangkan suara untuk pasangan SBY-Akbar dari PD 9,5% dan Golkar 7,6%. [win/nuz]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar