jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 04 Maret 2013

Forum Rakyat Bersatu Sumatera Siap Menangkan Pasangan 'Ganteng' Satu Putaran


[Dalam nota kesepahaman tersebut, pada intinya para buruh dan kelompok tani yang bernaung di dalam FRB-SU, siap memenangkan pasangan Ganteng.]

***
MEDAN – Persoalan pertanahan (agraria) merupakan salah satu persoalan yang paling sering muncul saat membicarakan pimpinan Sumatera Utara ke depan.

Hal itu dikarenakan cukup banyaknya kasus-kasus pertanahan yang belum kunjung usai, meski telah berlangsung belasan hingga puluhan tahun. Sejumlah kalangan juga melihat persoalan pertanahan ini sebagai bom waktu yang sewaktu-waktu dapat meledak, dan menciptakan konflik horizontal di masyarakat, jika tak segera diselesaikan pemerintah.  

Lain halnya dengan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjonugroho-Tengku Erry Nuradi (Ganteng) yang melihat persoalan tanah ini sebagai peluang untuk mendapatkan dukungan dari kelompok masyarakat yang tengah berkonflik akibat sengketa lahan dengan pemerintah, maupun dengan swasta.

Hal itu terlihat pada hari ini, Sabtu (2/3/2013), pasangan Ganteng menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Forum Rakyat Bersatu Sumatera (FRB-SU) di gedung Tanjung Indah, Jl. Dahlan Tanjung, Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang.

Dalam nota kesepahaman tersebut, pada intinya para buruh dan kelompok tani yang bernaung di dalam FRB-SU, siap memenangkan pasangan Ganteng. Dimana atas dukungan itu, pasangan Ganteng berjanji untuk menyelesaikan seluruh masalah tanah yang belum tuntas saat ini. Penandatanganan MoU itu dilakukan langsung oleh Cawagubsu Tengku Erry Nuradi, yang disaksikan setidaknya 500 buruh dan kaum tani.

Dalam kesempatan tersebut, Cawagubsu Tengku Erry menegaskan, jika sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) pembebasan lahan yang sebelumnya dikelola oleh PTPN akan dikembalikan kepada warga sebagai pemilik sah.

"Biasanya, kecenderungan dalam kepemimpinan di Indonesia, pemimpin yang baru akan memulai dari nol. Tetapi jika pasangan GanTeng diamanahi untuk melanjutkan kepemimpinan di sumut, SK tersebut tinggal dilanjutkan sesuai nota kesepahaman yang disepakati," jelas Erry.

Erry menambahkan, penyelesaian konflik tanah di Sumut merupakan salah satu program utama dalam kepemimpinan pasangan GanTeng 5 tahun mendatang. "Sumut harus terus maju. Jangan mundur selangkahpun kebelakang, karena pembangunan butuh percepatan ditengah kebutuhan masyarakat yang menuntut perbaikan," tambah Erry.

Sementara Ketua Umum FRB-SU, Prabu Alam mengatakan, nota kesepahaman penyelesaian konflik tanah dengan pasangan GanTeng merupakan langkah strategis dalam memperjuangkan tanah yang menjadi hak rakyat.

"Kami menitipkan harapan besar kepada pasangan GanTeng untuk ikut sama-sama berjuang mengembalikan tanah rakyat kepada pemiliknya. Untuk itu, saya menghimbau seluruh kaum buruh dan tani untuk saling rangkul memenangkan pasangan GanTeng. Kemenangan GanTeng menjadi jalan keluar dalam penyelesaian masalah tanah di Sumatera Utara," ucap Prabu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar