jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Selasa, 19 Juni 2012

F-PKS minta pemerintah menyelesaikan masalah Rohingya di Forum ASEAN

Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS, Almuzzammil Yusuf merasa prihatin dengan penderitaan etnis Rohingya yang sampai kini tidak mendapatkan pengakuan kewarganegaraan baik di Myanmar maupun Bangladesh. Muzzammil berharap semua pihak terlibat dalam memperjuangkan pengakuan kewarganegaraan etnis Rohingya.

“Kami sangat prihatin dengan konflik di Myanmar yang telah menyebabkan puluhan orang tewas dari etnis Rohingya dan lebih dari 30.000 orang terusir dari rumahnya,”
ujar Muzzammil, di Jakarta seperti dilansir republika on line.

Menurut Muzzammil, ini merupakan tragedi kemanusiaan yang harus segera dihentikan. Sebagai insan, mereka harus mendapatkan pengakuan kewarganegaraan. Sehingga hak-hak kemanusiaan mereka dapat terpenuhi.

“Tidak selayaknya sekelompok orang dalam jumlah besar sudah tinggal puluhan tahun di sebuah negara tidak mendapatkan hak-hak kemanusiaan dan pengakuan kewarganegaraan,”
jelas Wakil Ketua Fraksi PKS ini.

Muzzammil meminta agar pemerintah SBY berinisiatif untuk menyelesaikan masalah ini dalam forum ASEAN karena dalam Piagam ASEAN disebutkan tujuan ASEAN adalah menjamin rakyat di bawah anggota negara ASEAN hidup damai di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis.

“Fraksi PKS meminta agar Presiden SBY, melalui Menteri Luar Negeri berperan aktif menyelesaikan persoalan etnis Rohingya di forum ASEAN secepatnya. Hal ini untuk menjaga agar kondisi kawasan aman dan kondusif,” pintanya.

Terpenting, kata Muzzammil, anggota negara ASEAN harus memastikan konflik kekerasan yang terjadi di Myanmar berhenti dan krisis pangan yang dihadapi oleh etnis Rohingya dapat diatasi segera. "Setelah itu, atas nama kemanusiaan, ASEAN harus mendorong agar etnis Rohingya memiliki pengakuan kewarganegaraan yang jelas di negara manapun," jelas anggota Badan Kerjasama Antar Parlemen ini. (arrahmah.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar