Tiga Makna Kelahiran
(KH. Hilmi Aminuddin – Ketua Majelis Syuro PKS)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Kepada seluruh tamu undangan yang Kami hormati, kepada seluruh jajaran pengurus Partai Keadilan Sejahtera dan kepada segenap kader Partai Keadilan Sejahtera, Ikhwan dan Akhwat fillah saya ucapkan selamat berulang tahun. Semoga Allah terus memberikan kejayaan kepada kita dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan, memberikan taufik dan hidayah dan inayahNya kepada kita.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah SWT, setiap hari selalu ada yang memperingati hari ulang tahun atau hari kelahiran baik kelahiran sebagai pribadi atau sebagai komunitas, kelahiran organisasi-organisasi dan kelahiran bangsa-bangsa. Hari ini, kita bersama-sama dengan riayah dan inayah dari Allah SWT juga memperingati kelahiran lembaga perjuangan ini: Partai Keadilan Sejahtera.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah SWT, hal yang paling penting dalam memperingati hari kelahiran adalah membangkitkan rasa syukur kepada Allah SWT
{ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ} [إبراهيم: 7]
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(QS Ibrahim 7)
Bila kita pandai bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, niscaya Allah akan memberikan tambahan berupa limpahan karuniaNya, limpahan rahmatNya kepada kita semua. Oleh karenanya untuk memantapkan rasa syukur kita, kita harus memahami makna kelahiran kita, makna kelahiran setiap insan, makna kelahiran setiap umat dan makna kelahiran setiap bangsa.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah SWT, kita tidak akan lahir ke dunia ini kecuali disebabkan oleh adanya mawaddah warahmah, adanya mahabbah warahmah. Kita lahir karena adanya cinta dan kasih sayang dari ibu dan bapak kita. Kita lahir melalui kasih sayang kedua orang tua kita dan kelahiran kita disambut oleh kasih sayang kerabat, saudara dan handai taulan kita. Oleh karena itu kita lahir untuk membawa misi rahmatan lilalamin. Kita lahir untuk menyebar kasih sayang kepada seluruh lapisan ummat, seluruh lapisan bangsa, bahkan seluruh lapisan kemanusiaan. Kita lahir dengan membawa mahabbah warahmah.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah SWT, kita dilahirkan dengan penuh cinta dan kasih sayang, kita pun lahir dengan kehormatan dan kemuliaan.
{ وَلِلَّهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا يَعْلَمُونَ} [المنافقون: 8]
Padahal izzah (kehormatan) itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang mukmin, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui. (QS Munafiqun 8)
Selain kehormatan Allahpun memberikan kemuliaan kepada kita di atas semua makhluk lainnya yang diciptakanNya.
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا (الأسراء :٧٠)
Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Al-Isra : 70)
Kita lahir dengan kehormatan dan kemuliaan, oleh karena itu setelah kita diberi kehormatan dan kemuliaan oleh Allah, tidak boleh kita menempatkan diri kita dalam posisi yang lemah dan hina, karena kita telah lahir dengan kehormatan dan kemuliaan setelah sebelumnya kita lahir dengan kecintaan dan kasih sayang.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah SWT, insya Allah kelahiran kita juga adalah untuk membangun kehormatan dan kemuliaan umat, bangsa dan negara serta kemanusiaan. Kitapun lahir kedunia dengan mengemban amanah dan memikul tanggung jawab. Kita lahir dengan membawa misi ibadah dan tugas kekhilafahan di dunia ini.
{وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ} [الذاريات: 56]
Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS Adz-Dzariyat : 56)
{وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً } [البقرة: 30]
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Al-Baqarah : 30)
Kita lahir sudah dengan mengemban amanah dan memikul tanggungjawab yang sebelumnya oleh Allah SWT telah ditawarkan kepada makhluk-makhluk lain:
{إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا} [الأحزاب: 72]
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat zalim dan Amat bodoh (QS Al Ahzab 72)
Amanah dan tanggung jawab ini harus kita tunaikan, sebab seluruh gerak, ibadah, tindakan dan ucapan kita akan dituntut pertanggungjawabannya oleh Allah SWT, inna sam’a wal bashoro wal fuadakullun ulaika kana anhu masula:
{إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا} [الإسراء: 36]
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya (QS al-Isra 36)
Oleh karena itu harus kita sadari bahwa tidak bisa kita mengkhianati manah yang kita emban dan tanggung jawsab yang kita pikul tersebut:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ} [الأنفال: 27]
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (Al-Anfal : 27)
Kader Partai Keadilan Sejahtera, kader Partai Dakwah dan kader Gerakan Dakwah harus senantiasa mengingat tiga nilai atau tiga makna kelahiran ini:
1. Wulidna bilmahabbati warahmah (ولدنا بالمحبة والرحمة), kita lahir dengan membawa misi penyebar kasih sayang
2. Wulidna bil izzati walkaramah (ولدنا بالعزة والكرامة), kita lahir dengan kehormatan dan kita lahir untuk meraih kejayaan
3. Wulidna bilamanati bil masuliyah (ولدنا بالأمانة و المسؤلية), kita lahir untuk terus dan terus memikul tanggungjawab, mengemban amanah yang insya Allah kita bersama-sama akan menghadap Allah untuk dimintai pertanggungjawabannya sejauh mana amanah dan mausliyah itu kita laksanakan.
Hadirin dan hadirat yang dimuliakan Allah, kader PKS yang mengemban misi amanah dan masuliyah ini, insya Allah senantiasa bersyukur sehingga hari ini merupakan hari Syukrun Azhim, syukuran yang agung yang insya Allah berarti kita akan mendapatkan kemenangan-kemenangan besar pula sesuai dengan janjinya bahwa orang yang bersyukur akan mendapatkan tambahan nikmat. Sehingga umat, bangsa, negara dan umat manusia pun akan berada dalam kehormatan dan kemuliaan karena itu adalah pangkal kejayaan di dunia dan akhirat. Allahu Akbar, Allahu Akbar.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
-----
Pidato Kebangsaan Ketua Majelis Syuro PKS KH. Hilmi Aminuddin di depan lebih dari 300 ribu kader dan simpatisan. Dalam Acara Milad PKS Ke – 13 di Gelora Bung Karno, Ahad 17 April 2011.
Sumber: PKS Piyungan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar