VIVAnews. Fraksi Partai Keadilan Sejahtera tidak sepakat penentuan pimpinan panitia angket Century hanya berdasar asas proporsionalitas semata. PKS khawatir angket akan kehilangan esensi apabila pertimbangan utama dalam penyusunan panitia angket ialah ukuran fraksi."Pemilihan ketua angket bukan cuma ditentukan oleh kuantitas (anggota fraksinya), melainkan oleh kesepakatan bersama antarfraksi," kata Misbakhun, anggota Komisi XI sekaligus inisiator angket dari Fraksi PKS, di gedung parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 25 November 2009. "Jika tidak, bisa-bisa roh angket akan menguap. Ketua angket harus dipegang oleh inisiator," ujarnya.
Misbakhun menjelaskan, berdasarkan tata tertib DPR, panitia angket terdiri dari 30 orang anggota dewan. "Karena Demokrat ikut, maka pasti jumlah anggotanya pasti paling banyak di keanggotaan panitia angket," kata Misbakhun dalam sebuah diskusi di Gedung DPD RI. Bagaimanapun, menurut Misbakhun, jumlah keanggotaan terbanyak tidak otomatis menjamin posisi fraksi sebagai ketua angket.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Pramono Anung menyatakan, idealnya posisi ketua panitia angket harus berasal dari kalangan inisiator, yakni Fraksi PDIP, Golkar, PKS, Gerindra, atau Hanura. Sebaliknya, Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, sebaiknya mekanisme penentuan pimpinan angket mengedepankan asas proporsionalitas sesuai tata tertib.
Secara terpisah, anggota Komisi III dari Fraksi Demokrat, Ruhut Sitompul, menyatakan kesiapan fraksinya untuk memimpin panitia angket Century. "Sebenarnya kalau dilihat dari jumlah (anggota) kami yang lebih banyak, ya pimpinannya dari kami. Jadi, Demokrat siap bila diberi kepercayaan," kata Ruhut.
Sumber: PK-Sejahtera Online
Tidak ada komentar:
Posting Komentar