jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..
Senin, 14 September 2009
PKS Inginkan Adanya Oposisi Kuat
INILAH.COM, Jakarta. Oposisi dalam pemerintah SBY-Boediono yang akan datang hampir dipastikan tidak ada. SBY kini tengah merangkul PDIP, Golkar bahkan Gerindra untuk masuk dalam koalisi. Namun, PKS berharap SBY rela bila ada oposisi kuat sebagai penyeimbang pemerintah.
"Koalisi itu seharusnya sebagai mekanisme untuk membangun pemerintah yang berkuasa, juga berkomitmen untuk membangun oposisi yang kuat. Pemerintahan yang tidak ada oposisi itu tidak akan kuat," ujar Wakil Sekjen DPP PKS Fachri Hamzah kepada INILAH.COM, Jakarta, Jumat (11/9).
Menurut Fachri, koalisi yang dibangun SBY saat ini terancam tidak jelas. Karena komunikasi yang tercipta antara sesama parpol mitra koalisi kurang terjalin. Terlebih, banyak kesepakatan-kesepatan yang muncul dalam internal koalisi namun hanya berupa lisan belaka.
"Jangan sampai partai-partai koalisi ini jadi kocar-kacir. Ditambah lagi masuknya Golkar dan PDIP dalam koalisi, padahal tadinya musuh, kan ini bisa mengacak-acak koalisi yang sudah terbangun," katanya.
Fachri mengatakan, centang perenang dalam koalisi yang dibangun SBY saat ini tidak kuat. "Kalau koalisi jelas, tidak akan terjadi protes sana-sini dari mitra koalisinya. Pemerintahan kuat itu tidak datang dari langit, jadi semua harus dikomunikasikan dan tertulis," pungkasnya. [mut]
Sumber: Inilah.Com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar