
JAKARTA, KOMPAS.com. Partai Keadilan Sejahtera siap menjadi mediator bagi Partai Demokrat dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang saat ini tengah berupaya menjalin tali silaturahim politik.
"Saya siap mengislahkan keduanya, free charge, enggak bayar. Tapi, patuhi juga step-step-nya, supaya masyarakat tidak bingung, kemarin bertengkar hebat, sekarang tahu-tahu mau kawin ini, kan bukan zaman Siti Nurbaya lagi," terang Ketua PKS Tifatul Sembiring saat ditemui di Kantor Dakwah PKS, Jakarta, Selasa (12/5).
PKS sendiri, tegas dia, tidak merasa keberatan jika Demokrat yang notabene adalah partai koalisi PKS menjalin komunikasi politik dengan PDI-P. Sebelumnya, hasil pemilihan umum legislatif menciptakan polarisasi dua kubu. PKS berada satu kubu dengan Demokrat, sementara PDI-P berada di kubu seberang dalam koalisi yang disebut koalisi besar. Belakangan peta koalisi menjadi runyam menyusul deklarasi Jusuf Kalla-Wiranto sebagai capres dan cawapres, serta komunikasi politik yang dilakukan Demokrat ke PDI-P.
Ia menilai langkah yang diambil Demokrat baru sebatas penjajakan. "Saya sering memberikan perumpanan dua tetangga tidak bertegur sapa selama 5 tahun, tiba-tiba tetangga satu mengajak kawin. Inikan satu hal yang mengagetkan," kata dia.
"Nah ini mungkin shake hand dulu, salaman dulu, kemudian minum-minum teh sambil membahas masalah negara," tambah dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar