jika politik adalah sesuatu yang abu-abu
yang menjadi senjata para penguasa
yang menjadi sindikat pengejar harta dunia
maka aku bukanlah itu
Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan
yang membangunkan keberanian retorika
dan lantang meneriakkan keadilan
maka aku adalah politikus itu

Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan
diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan
disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa
maka itu bukan tempatnya
Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas
yang pengusungnya adalah teladan sejati
dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen
maka itu adalah kendaraannya..

Senin, 06 September 2010

Gubernur: pengelolaan tata ruang pertanian harus jadi perhatian bupati

Sukoharjo (Espos). Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo meminta Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya-Haryanto untuk memperhatikan tata ruang, terutama lahan pertanian yang mulai menyempit di Kabupaten Sukoharjo. Hal itu ia utarakan dalam sambutannya di acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo di Pendapa Graha Satya Praja (GSP), Sukoharjo, Rabu (1/9).

Duet Bupati dan Wakil Bupati yang terpilih untuk periode 2010-2015 tersebut diperingatkan akan meluasnya kawasan perumahan di beberapa titik di Sukoharjo. Keadaan itupun jika dibiarkan terus, dikhawatirkan akan mereduksi kedudukan Kota Makmur sebagai lumbung beras di Jawa Tengah.

“Jangan sampai ada penyalahgunaan lahan. Seperti di Bekonang sudah dipenuhi perumahan. Suka atau tidak suka, tata ruang harus diperbaiki,” ujar Gubernur.
Sukoharjo diminta untuk bisa mendukung Jawa Tengah sebagai penyokong beras tingkat nasional. Dari data yang diungkap Gubernur, Jawa Tengah pada 2009 berhasil menjadi penyokong 16 % ketahanan pangan nasional dan mengalami surplus beras sebesar 2,6 juta ton.

Dalam acara itu, Gubernur juga menuntut orang nomor satu Kota Makmur itu bisa membawa Sukoharjo sebagai kabupaten yang kreatif dan mandiri di era otomoni daerah. Sukoharjo masih dianggap memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap dana bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat. Padahal, imbuh Gubernur, pendapatan asli daerah (PAD) Sukoharjo masih minim.

“Mengacu pada 2009 lalu, Sukoharjo disokong APBD senilai Rp 781,754 milyar, sumbangan provinsi sebesar Rp 15,876 milyar, dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebanyak Rp 23,720 milyar totalnya mencapai Rp 821,071 milyar. Padahal PAD Sukoharjo untuk tahun lalu hanya Rp 60,97 milyar,”
beber Gubernur dalam sambutannya. Dalam acara itu, Gubernur juga meminta agar Wardoyo dan Haryanto bisa menjadi pemimpin yang berperan ganda sebagai komandan, guru, sahabat, sekaligus pelatih bagi masyarakatnya. Dia juga menyinggung pentingnya penataan birokrasi serta Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) di Kota Makmur.

Agenda Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Sukoharjo itu dihadiri sekitar 2.000 orang yang terdiri atas pejabat, tokoh politik, dan tamu undangan. Mereka antara lain Kapolres Sukoharjo, AKBP Suharyono, Kelapa Kejaksaan Negeri Sukoharjo Kardi, Ketua DPRD Sukoharjo Dwi Jatmoko beserta jajaran anggota dewan, serta pejabat di jajaran SKPD. Pelantinkan itu dihadiri pula Ketua DPD PDIP Puan Maharani, Walikota dan Wakil Walikota Solo Joko Widodo-FX Hadi Rudyatmo, serta Bupati Boyolali Seno Samodro.

Seusai acara pelantikan, Wardoyo mengatakan di hadapan wartawan bahwa dirinya bertekad merealisasikan kinerja yang pernah dijanjikan pada masa kampanye. Di antaranya program pemberian pendidikan gratis dan santunan sosial bagi masyarakat miskin.


Sumber: Solopos Online

Tidak ada komentar:

Posting Komentar