![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVub1aZi8ISxDjOTakzk5Ot-s1_olrVe-pFb4UKV-1DqfT-6_Wu1JxL6a4Dr2RMJgWgAYqUKjATs-fkLzg5NM4pEI28FvwyJpf8FgUGVB-Tq3WM-nA-nEp8ydaTR_ZJFo3CSVlh10QaFn9/s200/Tiff.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com. Partai Keadilan Sejahtera telah bersedia mendukung pencalonan Boediono sebagai wakil presiden. Karena itu, partai dakwah tersebut membuat kontrak politik dengan Partai Demokrat. Salah satu poinnya adalah Piagam Kerja Sama di eksekutif dan legislatif.
"Basis piagam ini adalah kepedulian dan keberpihakan pada rakyat. Misalnya Pak Boediono, yang disebut-sebut sebagai perpanjangan tangan pihak asing, kita ikat dengan perjanjian ini sehingga tidak ada ruang bagi intervensi asing," ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring seusai menghadiri rapat tim sukses pasangan SBY Boediono, Senin (18/5) di Bravo Media Center, Jakarta.
Sementara itu, dua poin lainnya adalah platform politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Pada poin tersebut, kedua belah pihak sepakat untuk meneruskan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta melakukan reformasi birokrasi. Di bidang ekonomi, PKS menekankan pentingnya kedaulatan nasional dan ketahanan pangan sehingga mendukung kemandirian bangsa.
Sementara itu, poin ketiga tetapi tidak kalah pentingnya adalah pembentukan forum komunikasi politik antara presiden dan pimpinan parpol, serta forum komunikasi eksekutif, mendukung koalisi. "Hal ini penting, mengingat pola komunikasi politik masa lalu belum dilakukan dengan baik," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar