Dalam kitab Aku dan Al-Ikhwan Al-Muslimin Dr. Yusuf Al-Qaradhawi mengutip kisah masa lalu seputar perselisihan jama'ah IM dengan Partai Al Wafd yang hari ini dapat dijadikan pelajaran berharga bagi setiap da'i yg ikhlas berjalan di atas jalan da'wah.
Pendukung partai Wafd terus menebar tipu daya terhadap Ikhwan. Hingga akhirnya mempengaruhi seorang Ikhwan bernama Ustadz Ahmad As-Sukari yang dikenal memiliki kecenderungan kepada Al-Wafd. As-Sukari menyatakan diri keluar dari Ikhwan dan berbalik menyerang secara khusus terhadap pimpinan Ikhwan, Hasan Al-Banna. Harian Al-Wafd menyediakan ruangan khusus di halaman pertamanya untuk Ahmad As-Sukari yang bertema “Bagaimana kekeliruan Hasan Al-Banna dalam Dakwah Ikhwanul Muslimin?”
Mereka mengira tulisan-tulisan itu akan memecah barisan Ikhwan dan menyebabkan sebagian besar Ikhwan keluar mengikuti jejak Ahmad As-Sukari. Namum kenyataannya, keluarnya As-Sukari dari barisan Ikhwan ibarat menarik sehelai rambut dari tepung. Tak ada yang menangisi kepergiannya, tak ada hati yang peduli merindukannya. Para Ikhwan hanya menyayangkan apa yang ia tulis di media massa tersebut. Ikhwan berusaha menyikapi hal ini sebagaimana firman Allah SWT: "Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil". (Al Qashash:55)