jika politik adalah sesuatu yang abu-abu yang menjadi senjata para penguasa yang menjadi sindikat pengejar harta dunia maka aku bukanlah itu Namun jika politik adalah pembelaan & perjuangan yang membangunkan keberanian retorika dan lantang meneriakkan keadilan maka aku adalah politikus itu
Jika demokrasi adalah belenggu penjajahan diramaikan oleh tangan-tangan gila jabatan disetir untuk mengubur kepribadian anak bangsa maka itu bukan tempatnya Namun jika demokrasi adalah sebuah peluru pembebas yang pengusungnya adalah teladan sejati dan ideologinya menembus keangkuhan parlemen maka itu adalah kendaraannya..
Salah seorang presenter, host dan wartawanterkenal, tajam dan cerdas, NAJWA SHIHAB, lewatacaranya MATA NAJWA, berhasil melakukanwawancara eksklusif dengan Ustadz Luthfi HasanIshaaq di Rutan Guntur. Berikut petikanwawancaranya.
Najwa : Bagaimana kabarnya pak? LHI : Alhamdulillah baik, seperti yg anda lihat. Najwa : Sepertinya bapak tetap ceria, tersenyumlayaknya tak terjadi apa2. LHI : Memangnya apa yg terjadi mbak? Oh iya,baru ingat. Saya kan tahanan KPK, hehe. Najwa : Ha ha ha, padahal udah lebih sebulan lhopak nginap disini. Apa tidak merasa tertekan secara batin? LHI : Yaaa (sambil menghela nafas agak sedang),sebagai manusia biasa tentu saya merasa sedikitterkungkung, tidak bebas. Namun sebagai seorang da’i, bagi saya, penjara ini hanyalah medan dakwah baru. Disini justru banyak orang yangmendambakan taushiah dan juga bimbingan,termasuk imam kala shalat berjama’ah. Jadi,,,mmmm ya, anggap saja bertemu dgn mad’u dancalon2 kader dakwah baru. Najwa : [sambil mengerutkan kening], maksudbapak tadi madu?? LHI : hehe, mad’u, bukan madu, meskipunhakikatnya bisa sama. Bertemu mad’u itu ibaratmeminum madu, selain membawa manfaat danobat, juga bagian dari sunnah Nabi. Itulah yg kamipelajari di PKS. Mbak, apa bapaknya gak pernahngajarin?? Najwa : ooh, iya, mmm, itu ya pak. Kayaknyapernah sih, tapi, bapak kan tahu gimanalingkungan kerja saya di Metro TV. LHI : ooh gitu, makanya mbak, warnailahlingkungan mbak, jangan dibalik-balik. Najwa : hehe, betul pak. Tapi maaf ya pak, ini kansaya yg mau wawancara, kok malah bapak yg terus nasehatin saya. LHI : yaa, itu refleks saja mbak. Udah terbiasanasehat menasehati. Maaf kalau tersinggung ya. Najwa : gak apa2 pak… Sepertinya bapak juga tidaksedih ya? LHI : untuk apa bersedih, selama kita tetapberiman kepada Allah dan istiqamah, kita justrupatut bergembira mbak, orang beriman itu posisinya tinggi, mulia, betapapun manusia inginmenghinakannya. Kalo ada fitnah, tuduhan,hujatan bahkan pujian sekalipun, itu hanyaperspektif manusia, toh yang paling tahu dan memahami kita adalah Sang Pencipta. Jadi, yaa,kata kuncinya selalu mendekatkan diri pada-Nyadalam keadaan apapun. Najwa : Para pemirsa, Ustadz LHI telahmengajarkan kita bagaimana menyikapi segala halyang menimpa diri secara positif, mengambil sisibaiknya. Baik, kita jedah sejenak.
[IKLAN kurang lebih 3 menit] Najwa : kita kembali lagi dgn Ustadz LHI. Pak,bagaimana perkembangan kasus dugaan suapyang bapak alami, dari rentetan pemeriksaan yangtelah dilakukan penyidik KPK. LHI : sebenarnya, yang mesti menjawab hal iniadalah penasehat hukum saya. Tapi gak apa2lah,saya kabarkan saja sepanjang pengetahuan saya.Tapi tolong pertanyaannya tidak umum begini,mohon lebih spesifik. Najwa : Pak LHI, anda kan terjerat operasi tangkaptangan KPK pada selasa malam di hotel Le Meridien bersama Ahmad Fathonah dan gadis manisbernama Maharani? LHI : saya kurang tahu mbak ya, tapi yg pasti sayadijemput KPK pada Rabu malamnya saat rapat di DPP PKS tanpa pemberitahuan awal [pemanggilanatau penangkapan], termasuk kejelasan statussaya saat itu. Yg mbak tanyakan itu saya tidakpaham, apalagi barang bukti 1M untuk saya, plusgadis lagi. Najwa : jadi, bapak merasa dijebak? LHI : sampai sekarang, saya belum bisamemahami, persoalan apa yang dituduhkan kesaya. Coba mbak tanyakan ke KPK saja, kan merekayang menangkap dan memiliki 2 alat bukti(katanya) untuk kasus ini. Kalau merasa dijebak,saya biasa saja. Saya menganggap hidup sayaberjalan apa adanya. KPK menuduh saya begitu,yaa silahkan dibuktikan. Sebagai warga negara,saya akan patuh. Semua kita kan sama didepan hukum mbak, meski waktu itu saya seorangpresiden (PKS). Najwa : apakah bapak merasakan keganjilan dalamproses ini?? LHI : ganjil atau genap, toh semuanya sudahberjalan, kita tunggu saja endingnya. Bagi saya,semakin cepat semakin baik, biar PKS juga tidaktersandera dengan kasus ini. Kan mbak lihat, seharisetelah saya ditangkap, saya langsung mundur dariposisi sebagai Presiden.
Najwa : bapak tidak berniat mempra-peradilankanKPK? LHI : untuk apa mbak?? Bagi kami di PKS, kita itumesti terus mendukung KPK dalam pemberantasankorupsi, kita banyak berharap ke KPK dibandinginstitusi lain. KPK itu tangan dan semangat PKSuntuk membangun Negara yang BERSIH. Ketikaseorang nelayan menangkap ikan dilaut, bisa jadiitu akan merusak terumbu karang yg indah. Jadi,supaya tidak ada efek samping, nasehati sajanelayannya agar hati-hati, jangan disuruh berhentinangkap ikan, padahal itu udah kerjaannya.Pesankan juga kepada nelayan, jenis alattangkapnya mesti adaptif, jangan monoton. Apalagisengaja menjauh dari gerombolan ikan2 besar, lalukemudian merusak terumbu yang mempesonamata itu [mungkin nelayannya perlu belajar kodeetik, atau semacam timwas etika nelayan]. Najwa : analoginya agak membingungkan pak.Bukankah KPK sendiri via Johan Budi telahmenyatakan bahwa jika bapak atau PKS merasadizhalimi, silah ajukan pra-peradilan? LHI : mbak, kami ini bukan kelompok orang yangmudah diprovokasi. Coba mbak bayangkan, jikakami mengajukan pra-peradilan dan lalu kalah,berapa energi kami terbuang dan akibatnya kian melemahkan kader. Jika menang, justru kamimelemahkan KPK, dan itu melanggar dukungandan kecintaan kami selama ini ke KPK. Alhasil, kalahjadi abu, menang jadi arang, para koruptorsemakin loncat kegirangan. Anggap saja ini sebagaipeluru nyasar. Mbak kok kelihatannya makinbingung ya?? Najwa : eeh, ya, mmm, iya pak. Saya agak bingungmengikuti logika berpikir bapak dan PKS. Sayaterlihat seperti orang bodoh saja,,, maaf pak kalausaya sudah jujur. LHI : hehe, gak usah merasa begitu meskipun itu benar… blank… apa lagi ya mbak?
Najwa : baiklah, mmm, kita beralih sedikit pak. Seberapa dekat atau kenal bapak dengantersangka Ahmad Fathonah? LHI : begini mbak, bagi kami di PKS, siapapun ituadalah potensi bagi dakwah, dan itu jati diri kamisebagai partai dakwah. Saudara AF ini memangsaya kenal dan bahkan bertemu dibeberapatempat, dan menurut saya, itu hal yang biasa kan.Apalagi saya pernah sealmamater dengan Saudara AF ini. Tapi kalau metro memberitakan bahwa AFadalah sespri atau orang dekat saya, itu perluklarifikasi. Ceritanya dari mana. Analoginya beginimbak, ….
Tiba-tiba, aliran listrik di rutan Guntur terputus, sehingga wawancara berhenti dan akan dilanjutkan untuk waktu yang belum ditentukan. (IKLAN menyusul)
“Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu. Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu. Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu. Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu. Teruslah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar