detikNews. Iklan Hari Pahlawan PKS yang menempatkan Soeharto di jajaran guru bangsa dan pahlawan telah selesai tayang. Namun kontroversi yang menyertainya masih saja jadi buah bibir.
Sekjen PKS Anis Matta menyatakan, iklan itu merupakan ajakan rekonsiliasi. "Iklan pahlawan PKS adalah ajakan rekonsiliasi," kata Anis dalam pesan singkatnya pada detikcom, Kamis (13/11/2008).
Menurutnya, sebagai generasi baru Indonesia, PKS menyadari posisinya sebagai bagian dari mata rantai sejarah bangsa, dan bahwa suatu kesinambungan sejarah merupakan syarat bagi kebangkitan Indonesia.
"Kita harus bisa mensikapi masa lalu kita secara adil, arif dan proporsional. Berhenti mengadili masa lalu tapi tetap menjadikannya sebagai inspirasi bagi masa depan kita," katanya.
Menurutnya, kita harus bisa melampaui "luka-luka masa lalu kita" tanpa dendam, belajar berdamai sebagai sesama anak bangsa dan bersatu kembali merebut masa depan bersama.
Anis melanjutkan, para pahlawan kita adalah manusia biasa. Tapi mereka telah melakukan kerja-kerja luar biasa bagi bangsa yang mempengaruhi hidup kita semua hari ini. Mereka disebut guru atau pahlawan bangsa bukan karena mereka jadi malaikat, tapi karena kontribusi mereka lebih besar dari kelemahan-kelemahan mereka.
"Mereka jelas punya banyak salah. Soekarno punya catatan pelanggaran HAM misalnya dengan memenjarakan Buya Hamka dan Natsir. Ketua Majlis Syuro PKS KH Hilmi Aminuddin juga pernah dipenjara oleh Soeharto selama 2 tahun. Tapi PKS adalah partai dakwah, misinya adalah perubahan dan tidak akan pernah ada perubahan kalau masih ada dendam," demikian Anis Matta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar