DEMOKRAT DISARANKAN BELAJAR PADA PKS
![](https://fbcdn-sphotos-a-a.akamaihd.net/hphotos-ak-ash4/306123_542192699146146_107856996_n.jpg)
Islamedia
- Belum terisinya posisi ketua umum Partai Demokrat pascaditinggalkan
Anas Urbaningrum, dinilai karena Demokrat tidak dapat mengelola konflik
internal dengan baik.
Akibatnya partai yang didirikan Presiden
SBY itu terus diterpa isu-isu politik yang merugikan. Peneliti dari Indo
Barometer, M Qadari menyarankan Demokrat mencontoh PKS yang telah
menunjukkan kemampuan mengelola konflik dengan baik.
Ia mencontohkan saat Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka
dalam kasus impor daging sapi, dengan cepat partai melakukan transisi
kepemimpinan dengan menunjuk Anis Matta sebagai Presiden PKS yang baru.
Dengan demikian, gonjang-ganjing politik yang menerpa partai segera
mereda.
Buktinya PKS memenangi Pemilukada Jawa Barat 2013.
"Saya kira Demokrat harus cepat menemukan pilot baru. Adanya ketua umum
definitif itu sebuah keniscayaan," ujar dia dalam sebuah diskusi bertema
'Panas Efek Anas' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/3).
Menurut Qadari, ketum Demokrat yang baru harus berasal dari kader yang
memiliki dukungan di tingkat bawah. Karena, orang seperti itulah, yang
menurut dia, memiliki suara potensial.
"SBY harus liat siapa
orang yang punya dukungan nyata di daerah. Karena mereka berpotensi
untuk maju. Tapi jangan memilih yang sudah di atas," ujar Qadari
menyarankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar