![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwntafIWHP0EbWWMixSXCM9ic0mCn35q-x-76UBEhSLrooplQsd0cM_0y3PyNBhAT5vChp38qX6sRqmOInZP7avCYKpuzalk-x2TfonR_Mvq-Umg7YqkuCwM4LW3gNs85aXVOcafaUu1Fi/s320/logo.jpg)
JAKARTA. Direktur Riset Lembaga Survei Indonesia (LSI) Dodi Ambardi mengatakan parpol Islam sulit berkembang karena hanya mengandalkan politik identitas.
Berdasarkan hasil survei, parpol yang memperhatikan kepentingan rakyat melalui program kerja lebih mendapat simpati publik. Selain itu, pemilih parpol Islam mengalami stagnasi. Hal ini berbeda dengan parpol berbasis nasionalis yang terus mendapat dukungan.
"Kalaupun ada perolehan suara salah satu parpol Islam naik, itu justru berasal dari parpol Islam lainnya. Sangat sulit bagi parpol Islam menggerus suara dari parpol nasionalis," kata Dodi dalam diskusi Forum PPP Mendengar bertajuk Partai Islam, Subur atau Terkubur di 2009 di Gedung JMC Jakarta, Selasa (2/12/2008).
Karena itu, pihaknya menyarankan parpol Islam tak mengedepankan simbol tapi nilai-nilai keislaman. Nilai-nilai keislaman tersebut harus diaplikasikan dalam realitas praktis. (ful)
http://smsplus.blogspot.com/2008/12/lsi-parpol-islam-sulit-berkembang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar