![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUOoOgmtBGvxXneNJsm7D1UcpJ9wWUpNxxegJQjYRO3Ra_xeKRhoJAjzMwbYzTIFqwLiclT7XrXT4-tP0O8Toj369wgC1vOPnNTvIh7x9a2z5p-7bs-3Jgm4NCi3HZt5fE72HXITWiGMrA/s320/Palestin.jpg)
INILAH.COM, Jerusalem. Kekejian terhadap kemanusiaan dan standar ganda akan selalu mewarnai kebijakan pemerintahan zionis Israel.
Bukti terbaru kekejian itu muncul ketika pasukan keamanan Israel naik ke sebuah kapal di pelabuhan Jaffa, Minggu (7/12), untuk melarang upaya para anggota parlemen Arab menyampaikan bantuan ke Gaza. Padahal wilayah itu diblokade sehingga menyengsarakan penduduk wilayah yang dikuasai kelompok Hamas itu.
"Kami sedang bersiap-siap untuk menuju Jalur Gaza untuk menyerahkan ratusan kilogram obat-obatan dan barang-barang kebutuhan pokok, tetapi polisi maritim mencegah kami membongkar jangkar kapal kami," kata anggota parlemen Arab Israel Ahmed Tibi.
Ia mengatakan penguasa Israel selalu mengizinkan para pemukim Yahudi melakukan apa yang mereka ingin lakukan terhadap warga Palestina di Tepi Barat, tetapi pada saat yang sama mereka mencegah pemberian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.
"Kami tetap bertekad untuk memberikan bantuan," kata Tibi.
Para anggota parlemen Arab Israel lainnya termasuk Taleb al Sana dan Mohammed Barakah, juga berada di kapal itu bersama dengan para aktivis sayap kiri Yahudi dan perdamaian.
Jurubicara polisi Israel Micky Rosenfeld mengkonfirmasikan kapal itu dilarang meninggalkan pelabuhan itu.
Tiga warga Israel dari Galilee yang membawa satu truk pangan dan obat-obatan ke pelabuhan itu ditahan untuk diperiksa," tambahnya.
Israel memberlakukan satu brokade yang menyengsarakan terhadap Jalur Gaza sejak kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza wilayah itu Juni tahun lalu.
Israel memperketat blokade itu sejak meletusnya aksi kekerasan lintas perbatasan 4 November, mengizinkan bantuan pangan dan bahan bakar minyak hanya empat hari dalam beberapa pekan.
Pekan lalu, kapal-kapal perang Israel melarang sebuah kapal kargo Libya yang membawa 3.000 ton barang mencapai Gaza dalam usaha pertama oleh satu pemerintah asing untuk melanggar blokade negara Yahudi itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar