![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgDuOxHUrDUd1MQ4rFJ3TmRL0vLCp1NIf3LSntBV2GwetOFvo81u6tPzCiPg86KgUJNJWcJOkJKFKdxN0UBVVDkalUca8ak5930hdsF0QnC7OVBo6SJ2yDywbMI7iM5CZpHn9RqTTUajcgx/s200/Ust.+Tiffatul+Sembiring1.jpg)
Jakarta, myRMnews. Layak atau tidak pemberian gelar pahlawan bagi mantan Presiden RI Soeharto merupakan kewenangan pemerintah.
Demikian ditegaskan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring kepada myRMnews, Senin (10/11), di Jakarta.
Ia menyatakan bahwa partai yang dipimpinnya tidak memiliki kewenangan untuk memberikan gelar pahlawan kepada siapapun.
"Sebab yang menentukan adalah pemerintah. PKS akan ikuti pemerintah," kata dia.
Meskipun PKS dalam iklannya menampilkan sosok Soeharto bersama Soekarno, bukan berarti PKS telah menganggap Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Dalam iklan tersebut, tertulis "Mereka Sudah Berbuat Dengan Apa Yang Mereka Kerjakan".
"Bukan berarti Soeharto pahlawan nasional. PKS tidak ingin menganggap Soeharto sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
Begitu juga dengan gambar Bung Tomo dan Jenderal Sudirman, PKS menilai keduanya telah berkorban dengan apa yang mereka punya. Tak jauh beda, gambar KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Azhari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar