Biasanya, bendera, spanduk, maupun umbul-umbul PKS menggunakan latar belakang warna putih. Tapi kali ini PKS tampil berbeda dengan menggunakan latar belakang warna kuning. Penampilan baru tersebut sudah terlihat sejak 2 pekan terakhir.
Seperti terlihat pada Selasa (25/11) ini, sejumlah bendera kecil PKS hitam dengan latar belakang kuning cerah itu terlihat di kawasan Dharmawangsa dan Ragunan, Jakarta Selatan, begitu juga halnya di Puri Kembangan Jakarta Barat maupun Benhil Jakarta Pusat.
Padahal selama ini warna kuning sangat identik dengan Partai Golkar. Memang, belakangan ini kerap mencuat wacana koalisi parpol menjelang Pemilu 2009. Apakah warna kuning yang menjadi latar belakang lambang PKS dalam bendera kecilnya merupakan simbol koalisi PKS dengan 'parpol kuning'?[sss]
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjVg6g51xylKNZk7AJAGJmLaSLlnpjjYicy0D2-0DkBgF_fzF0vMyC9vXkCKkPJY3ayDhgLgz2kLTezlFKScY_5KhjlHAR5h6Y0lrVOF4MNKs9OpyrxWp9ubv0U8qWNSEScRk1G2MLb7CyG/s200/64230.jpg)
INILAH.COM, Jakarta. Bukan PKS namanya jika tidak kreatif melakukan trik kampanye. Kali ini PKS kembali membuat sensasi, dengan mengubah background logonya dengan warna kuning dari sebelumnya putih. Padahal, warna kuning selama ini identik dengan Partai Golkar.
Bendera-bendera kecil PKS berwarna kuning itu telah menghiasi jalanan di berbagai wilayah ibukota sejak dua pekan terakhir. Namun, menurut Wakil Sekjen PKS Fachri Hamzah perubahan latar belakang itu bukan mendompleng warna partai lain yang berwarna kuning untuk menarik konstituen. Tapi sejatinya warna PKS memang terdiri dari tiga warna.
"Itu bukan warna kuning, tapi warna emas. Dalam AD/ART PKS, kuning itu kuning emas. Jadi bukan kuning Golkar," cetus Fachri kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (25/11).
Karena menggunakan benang kuning emas itu mahal, tambah Fachri, makanya PKS menyiasatinya dengan warna kuning biasa. Fachri juga membantah latar belakang warna PKS itu juga bukan merupakan strategi khusus PKS.
"Itu tidak dikeluarkan oleh DPP, tapi DPC. Jadi tidak dicetak terpusat. Sehingga tidak harus sama dengan pusat," pungkas Fachri.[jib/dil]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar