![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwVIAFQRRLEPX-TlDrgFTYDRs24Q1bG4DVax2i9nTKXgrXRH56jjzfmN8N09jvrSBVy72Yw0sXnqDNbRy-hcLn6NFTS0WKnqb72XkqVBAfTh8BVQcPr9GHPDJ_QvKP9BafkbGtATO4IscW/s200/SBY+Presidenq.jpg)
PKS Bantah Turunkan Survei SBY
INILAH.COM, Jakarta. Elektabilitas SBY-Boediono mengalami penurunan sekitar 5% dalam waktu sebulan. Berdasarkan Survei Puskaptis, dukungan sebesar 5% itu ternyata beralih ke pasangan JK-Wiranto. PKS membantah, bila peralihan dukungan ke JK itu berasal dari kadernya.
"Tidak benar itu kalau kader PKS beralih mendukung JK-Wiranto. Kader PKS itu solid mendukung SBY-Boediono menang Pilpres 8 Juli nanti," ujar Wakil Ketua PKS bidang politik Zulkieflimansyah kepada INILAH.COM, Jakarta, Senin (22/6).
Menurut Zul, meski tim kampanye nasional JK Win menggunakan simbol-simbol keagamaan Islam yang mampu mempengaruhi pilihan masyarakat muslim, namun tidak akan cukup mampu menggoyang soliditas PKS terhadap SBY-Boediono.
"Kader PKS itu tidak ada yang terpengaruh oleh kampanye dari JK Win. Semua kader sudah sadar kalau kampanyenya itu sama saja politisasi agama," katanya.
Survei pertama Puskaptis dilakukan pada 11-17 Mei, menunjukkan Mega-Prabowo 24,29%, SBY-Boediono 57,39%, dan JK-Wiranto 12,27%. Sementara, di survei kedua pada 4-11 Juni, ternyata Mega-Prabowo mengalamai penurunan menjadi 22,17%, SBY-Boediono juga mengalami penurunan menjadi 52,15%. Sedangkan untuk pasangan JK-Wiranto, mengalami kenaikan sekitar 5% menjadi 17,20%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar