![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg5t3AQw6WDJD6KMgfPJGrAg4cyT1IQdXvpMdpPkvtazSOoB2dttk3el6-3jtuxSDRHiY5pvehOUC-sDhAtHe3rfqarB7XqQw9-ouNKmnZ-54W2j4iuP2QL8N8MEAPUOZRHyEFo5KVuSB7-/s200/094032p.jpg)
WASHINGTON, SENIN. Dewan Intelijen Nasional Amerika Serikat (National Intelligence Council - NIC), bersama dengan 16 badan intelijen lain di negara itu, menganalisa, dalam 15 tahun mendatang Turki akan jadi negara kuat yang memadukan kekuatan Islam dan nasionalis. Turki bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah.
Turki mungkin akan memegang lebih banyak peran secara ekonomi dan politik di dunia internasional pada 2025, namun negara itu akan menjadi lebih Islami dan Nasionalis. Analisa itu tertuang dalam satu laporan baru-baru ini yang berjudul "Global Trends 2025" yang disiarkan Kamis (20/11) lalu.
Laporan itu mengatakan, pengaruh AS akan mulai turun pada 15 hingga 20 tahun mendatang, sementara China dan India akan memperkuat posisi mereka. Adapun pengaruh Rusia diramalkan akan naik dan turun. NIC meramalkan, di kalangan negara Muslim yang akan memiliki kekuatan politik dan ekonomi dalam 15 tahun mendatang adalah Iran, Indonesia dan Turki.
"Turki sangat mungkin akan menuju perpaduan kekuatan Islam dan nasionalis, bakal menjadi model untuk mempercepat modernisasi negara-negara di Timur Tengah," kata laporan itu.
Disebutkan, sekularisme di Timur Tengah akan menyurut sejalan dengan percontohan Turki. "Di Timur Tengah, sekularisme -- yang juga dianggap sebagai bagian integral model Barat -- mungkin menurun secara tajam karena partai-partai Islam mendominasi dan menguasai pemerintahan," katanya.
http://smsplus.blogspot.com/2008/11/indonesia-turki-dan-iran-akan-jadi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar