![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9O0M-xnbOrJYcTNVDjYhqaW13sHJ74p2e6sHjB0d9oR5R61PhZAMZJwCxnhC5CziklrHbTGDZDINagNAhg8YqV81qdjnyj4rcH8wSS6lvhKPV4CudEAhZJSGlhY_MZPNoXJGkOGAeZGbM/s200/eight.jpg)
Jakarta, myRMnews. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dinilai pandai mengambil momentum. Seperti mengelar acara silaturahmi dan dialog antarkeluarga Pahlawan Nasional pada 19 November mendatang.
Hal itu dikatakan Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo, menyikapi adanya anggapan yang menyebut PKS memanfaatkan anak para pahlawan untuk mencari simpatik menghadapi Pemilu 2009.
Menurut dia, lepas dari persoalan itu, sebagai partai politik memang harus jeli mencuri momentum tertentu yang menguntungkan partainya.
Bambang yang mengaku sudah pensiun dari dunia politik ini menilai, langkah PKS tersebut sah-sah saja.
Apalagi kegiatan tersebut dapat memberikan nilai-nilai positif kepada bangsa ini agar mengambil hikmah dari perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Sebab, nilai-nilai perjuangan itu katanya tidak tampak lagi dalam kehidupan sehari-hari dari masyarakat Indonesia.
“Partai memang harus jeli mengambil momentum seperti yang dilakukan PKS,” katanya kepada myRMnews, Jumat siang (14/11).
Ketika ditanya soal Iklan PKS yang memposisikan Soeharto sebagai pahlawan dan guru bangsa, Bambang hanya mengatakan harus ada ukuran yang jelas dalam menetapkan seseorang menjadi pahlawan ataupun guru bangsa.
Kalau memang langkah PKS tersebut dianggap salah, harus diakui salah dan kalau benar katakan benar.
“Tapi lepas dari kontroversi tersebut, nilai-nilai positif dari pak Harto tidak salah kalau diambil,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar