![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiCiswb67mRWlwfskEZ0PoaqWzvMyk3RSkeCn_PleC9jUSOSqDpwxOJRrMM6tDNlr0NhkS7-lj6TgRm2lcBgtu06njiqIbD9Jg6yYYIRPisWmHOo_dnoQyRtTZ5bhWn1xm78DzmV8_rxNfy/s200/Slide1.jpg)
Jakarta. Barack Obama yang terpilih menjadi presiden kulit hitam pertama di Amerika Serikat (AS) diharapkan mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Obama diharapkan mengekstradisi tokoh separatis Republik Maluku Selatan (RMS) Alex Manuputty yang diberi suaka di AS.
"Saya kira sangat positif kalau Obama menghargai dan menghormati Indonesia dengan tidak melindungi tokoh separatis itu," tegas Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Hidayat Nurwahid dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2008).
Tak hanya ekstradisi tokoh RMS itu, Hidayat juga menegaskan Obama juga harus menghormati NKRI dalam isu Papua Barat, yang pernah dimunculkan Partai Demokrat, tempat Obama bernaung.
Jika presiden yang tak pernah tumbuh dan kembang di Indonesia saja mengakui Indonesia yang berdaulat, imbuh Hidayat, mestinya Obama yang pernah hidup di Indonesia seharusnya menjadi bagian yang menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
"Jangan sampai anda malah 'tidak berterima kasih' kepada Indonesia yang telah pernah anda singgahi dengan malah mendukung kebijakan separatisme di Indonesia," jelas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
"Siapa tahu dia pernah makan singkong dan jagung di sini. Yang jelas dia juga pernah berhubungan dengan orang Indonesia," imbuh dia.
http://www.pk-sejahtera.org/v2/index.php?op=isi&id=6197
Tidak ada komentar:
Posting Komentar