![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIrP0QXqNI2dUOsBO8rU5P1EQogL_rPsYuPDiIBqElxkDnX5FUjSN-MhNFMCc07HRvOqPTZZSevjPXJrUbStvE6VRDn7sX8wrn9l52iRBnjKoZbCH87EuUkQ6Wx_osLzkFKvwlRYb_ah67/s200/SBY-Boediono-Pasangan-Unik.jpg)
JAKARTA. Anggota Tim Kampanye Nasional SBY-Boediono, Anas Urbaningrum, mengatakan, pihak yang tidak suka pemilu presiden satu putaran adalah tidak paham demokrasi.
"Yang justru tidak paham demokrasi adalah yang menolak 'Pilpres Satu Putaran'," katanya, di Jakarta, Senin. Anas mengatakan, pihak yang menyebut 'Pilpres Satu Putaran' sebagai kesombongan atau kepongahan, termasuk pada kelompok tidak paham demokrasi.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Juru Bicara Tim Sukses JK-Wiranto, Hajriyanto Y Thohari, pernah menilai, publikasi besar-besaran tentang 'Pilpres Satu Putaran' melalui iklan-iklan dengan biaya amat mahal di berbagai media, mengekspresikan kejemawaan pelakunya, sekaligus merupakan pelecehan terhadap demokrasi maupun konstitusi.
Namun Anas Sendiri melihat, konstitusi kita sudah mengatur syarat pemenang. "Yakni, lebih dari 50 persen suara dan terdistribusi minimal 20 persen dukungan di separuh jumlah provinsi," ungkapnya.
Jadi, lanjutnya, jika rakyat menghendaki, siapa pun tidak bisa melawan.
"Melawan kehendak rakyat, jika sudah memutuskan satu putaran, adalah melawan demokrasi. Sekurang-kurangnya, jelas tidak paham terhadap demokrasi," ujarnya.
Yakin Menang
Anas Urbaningrum lalu menunjuk hasil survei terbaru dari Lembaga Puskaptis yang menunjukkan pasangan SBY-Boediono masih memiliki tingkat elektabilitas 52,15 persen, walau angka itu lebih rendah dari survei lembaga lainnya yang menyebutkan angka 70 persen.
Dengan tingkat elektabilitas seperti itu, Anas Urbaningrum berulangkali menyatakan, pihaknya pasti menang.
"Kami yakin sepenuhnya bahwa rakyat lebih mempercayai SBY-Boediono untuk menjadi pemimpin Indonesia periode berikutnya," katanya.
Karena itu, ia menandaskan, pihaknya siap menang satu putaran. "Tetapi juga siap untuk menghadapi 'Pilpres Dua Putaran'," kata Anas Urbaningrum lagi. (ant/ahi)
By: Republika Newsroom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar