![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjjLuFcwefHLwuraWpwe-D18e-iKYWZTUfWDQDKtc2L50ra8BNWDRPq5_6wZdYp7NCltyJMeoAqwS57nkFkhDHN_vwTyZBY83gzNej4k4yVO_Z5ldNRLk40Kh7nLjNIOEAh0uL3JQ5XxSm/s200/111912p.jpg)
INILAH.COM, Jakarta. Barack Obama menjadi presiden terpilih AS berkulit hitam pertama. Kemenangan Senator Illinois dari Partai Demokrat tersebut dinilai sebagai katalisator dunia, serta menumbuhkan harapan baru masyarakat AS dan juga dunia.
"AS di bawah kepemimpinan Obama diharapkan berperan bagi fasilitator dan katalisator pembangunan dunia yang adil dan berdaya," kata Ketua FPKS Mahfudz Shidiq melalui SMS kepada INILAH.COM, Rabu (5/11).
Kemenangan Obama yang sempat tinggal beberapa tahun di Menteng, Jakarta, lanjut Mahfudz, diharapkan bisa memunculkan perspektif baru masyarakat dan pemerintah AS dalam melihat dunia atau negara-negara lain.
Mahfudz menyatakan, dengan latar belakang Obama diharapkan menjadi modal baginya untuk lebih mendalami realitas kultural dan politik negara-negara di dunia yang beragam. Sehingga negara-negara di dunia tidak lagi di bawah pandangan hegemonik AS yang memosisikan diri sebagai negara adidaya.
"Ini sesuatu yang tidak mampu ditampilkan rezim Bush selama 8 tahun," pungkas Mahfudz.
Obama yang mengumandangkan slogan "Yes, We Can!" mengungguli rivalnya dari Partai Republik John McCain dengan skor 349 berbanding 163
Tidak ada komentar:
Posting Komentar